Yayasan GKI Direncanakan Disatukan dan Dana Pendidikan Dinaikan Menjadi 10 Persen

0
1660
Foto bersama usai rapat di Komisi Pendidikan Rapat pleno diperluas Sinode GKI-TP. (Elisa Sekenyap - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Wakil Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Hizkia Rollo usai pembahasan di Komisi Pendidikan dalam Rapat Pleno Diperluas Sinode GKi di Tanah Papua mengaku bahwa di Komisi Pendidikan pihaknya menggumuli Lembaga Pendidikan Kristen di tanah Papua agar bisa berkopentensi di dunia pendidikan.

Kerana itu dalam rangka menuju Sidang Sinode ke-XVIII tahun 2022 di Waropen, tutur Pdt. Rollo maka pihaknya mengundang semua peserta pemegang hak suara atau yang mendapatkan amanah dalam gereja, yaitu 5 orang setiap klasis di 55 klasis dan 15 bakal klasis dalam Rapat Pleno Diperluas Sinode GKI-TP.

“Maka itu ada keputusan-keputusan yang sangat mendasar yang dibuatkan berdasarkan hasil kerja Am Sinode. Yaitu dengan memulai menyatukan yayasan-yayasan perguruan tinggi, Yayasan I.S Kijne yang menangani STFT GKI, Yayasan Ottow Geisller yang menangani Universitas Ottouw Gesler,” tukas Pdt. Rollo di gedung gereja GKI Immanuel Hamadi, Jayapura, Rabu (23/2/2022).

Selain itu katanya, pihaknya juga beriktiar untuk menyatukan dua yayasan yang menangani STIE Ottow Geisller Serui dan STIE Ottow Geisller Fakfak.

“Mengapa kita harus menyatupadukan yayasan-yayasan ini? Ini agar supaya Yayasan-yayasan ini dapat bekerja dan berkontribusi secara positif bagi pengembangan sekolah tinggi kita. Sedangkan pada tingkat dasar tetap dikendalikan oleh Yayasan Pendidikan Kristen (YPK).”

ads
Baca Juga:  Pemda Intan Jaya Umumkan Jadwal Pelaksanaan Tes CAT K2

Lebih jauh Rollo menjelaskan, dalam percakapan-percakapan itulah komisi Pendidikan melakukan evaluasi, seperti dari Sorong [Sidang sinode 14] menuju ke Wamena [Sidang sinode 15]. Lalu diputuskan dana 2 persen untuk YPK, kemudian sidang sinode di Wamena diputuskan menjadi dana 4 persen untuk YPK.

Pdt. Hizkia Rollo saat diwawancarai di gedung gereja Immanuel Hamadi. (Elisa Sekenyap – SP)

Dalam pergumulan melalui pembahasan di dalam Komisi Pendidikan ada juga sebuah pandangan pemikiran baru, agar prosentasi itu bukan lagi menjadi hak milik dari YPK, tetapi keputusan untuk menopang pendidikan yang dulunya 2 persen menjadi 4 persen itu dirubah menjadi 14 persen untuk menopang semua pendidikan GKI Tanah Papua.

“Itu langkah-langkah kongkrit yang telah dilakukan, tetapi ada usul juga dari teman-teman yang meminta dinaikan dari 4 persen ke 6 persen, ada yang minta dinaikan ke 10 persen. Tetapi ini semua merupakan kerinduan yang nantinya di bawah ke Pleno Diperluas selanjutnya akan diputuskan pada Sidang Sinode ke XVIII tahun 2022 di Waropen nanti.”

Baca Juga:  Pemda Intan Jaya Umumkan Jadwal Pelaksanaan Tes CAT K2

Dirinya berharap apa yang telah direkomendasikan dapat menghasilkan keputusan terbaik dalam rangka menopang penyelenggaraan pendidikan di Disdakmen, pendidikan dasar dan menengah dan perguruan tinggi.

“Itu yang menjadi dasar pijak pergumulan-pergumulan kita selama dua hari di jemaat GKI Immanuel Hamadi.”

“Pertama kita patut bersyukur kepada Tuhan yang teramat baik untuk kita, dengan kekuatan kuasa roh-Nya, Dia telah menuntun kita bekerja sebagai mandataris Sidang Sinode GKI di Tanah Papua yang ke XVII di Waisai, Raja Ampat Papua Barat.”

Sebelumnya, Pdt. Andrikus Mofu, Ketua Badan Pekerja Am Sinode GKI di Tanah Papua mengatakan, Rapat Pleno Diperluas yang akan dilakukan selama lima hari merupakan bagian dari alat kelengkapan Badan Pekerja Am Sinode yang diberikan secara konstitusi dalam peraturan GKI di Tanah Papua.

Hal itu merunut Pdt. Mofu, secara khusus termuat dalam peraturan GKI bab 4 pasal 15, dan khususnya ayat 2. Di mana di sana disebutkan bahwa tugas Badan Pekerja Am Sinode adalah melaksanakan dan mengambil keputusan-keputusan serta kebijakan-kebijakan.

“Intinya hal itu dalam rangka memberdayakan serta memaksimalkan tugas-tugas pelayanan demi dan untuk pekerjaan pelayanan dalam gereja sesuai dengan firman Tuhan dan Tata Gereja GKI di Tanah Papua,” ucap Pdt. Mofu dalam ibadah pembukaan Rapat Pleno Diperluas Sinode GKI-TP di Graha Sara Sinode GKI di Argapura, Kota Jayapura, Senin (21/2/2022).

Baca Juga:  Pemda Intan Jaya Umumkan Jadwal Pelaksanaan Tes CAT K2

Lanjut Pdt. Mofu, pada pasal yang sama ayat 2. b, berkaitan dengan masa rapat-rapat Badan Pekerja Am Sinode, terkait dengan tugas itu, yaitu rapat bulan Januari hingga Maret 2022 telah membahas dan mendiskusikan agenda-agenda tugas dan tanggungjawab tahunan pelayanan, tetapi juga dalam rangka mempersiapkan menuju sidang sinode XVIII tahun 2022.

Ketua BP Am Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu saat memberikan arahan kepada peserta di Komisi Pendidikan. (Elisa Sekenyap – SP)

“Berangkat dari amanat tata gereja itu maka saya sebutkan di sini bahwa inilah merupakan hak diskresi yang diberikan secara konstitusi kepada Badan Pekerja Am Sinode untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang tentu sejalan dengan firman Tuhan dan peraturan-peraturan gereja. Supaya dengannya tugas-tugas panggilan gereja yang diamanatkan sebagai mendataris Sidang Sinode XVII tahun 2017 di Waisai dapat dilaksanakan maksimal,” tuturnya.

Rapat pleno diperluas sendiri dimulai pada 21 Februari 2022 dan akan berakhir pada 25 Februari 2022.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaBinton Nainggolan: Kasus HIV Meningkat Saat Pandemi di Kota Jayapura
Artikel berikutnyaKlaim Awal Pemerintahan Belanda Atas Kepulauan Biak Numfor