JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aspirasi rakyat Papua menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) yang disampaikan massa aksi di Waena, Kota Jayapura, kemarin, Selasa (8/3/2022), akhirnya tiba di gedung DPRP.
Aspirasi penolakan DOB diterima pimpinan DPRP, Rabu (9/3/2022).
Informasi yang dihimpun suarapapua.com, aspirasi tersebut diterima Edoardus Kaize, wakil ketua II DPRP, didampingi Yulianus Rumbairusi, wakil ketua III DPRP.
Tak tunggu lama, hari ini juga aspirasi sama sudah diserahkan ke DPD RI.
Yoris Raweyai, ketua Komite II DPD RI, menerima aspirasi rakyat Papua.
Dokumen berisi aspirasi rakyat diserahkan langsung Yunus Wonda, wakil ketua I DPRP.

Pernyataan penolakan DOB di Tanah Papua, baik secara lisan maupun tertulis diterima DPRP, saat aksi damai, kemarin.
Solidaritas mahasiswa dan rakyat Papua menyampaikan aspirasi penolakan DOB dalam aksi massa kemarin yang direpresi hingga dibubarkan aparat keamanan, Selasa (8/3/2022).
Tiga anggota DPRP, John NR Gobai, Yakoba Lokbere dan Alfred Freddy Anouw, menemui massa aksi di Jalan SPG, Waena, Kota Jayapura.
Di tengah massa aksi hadir pula Frits Ramandey, kepala sekretariat Komnas HAM perwakilan Papua.
Perwakilan massa aksi menyampaikan aspirasinya, meski dibawah guyuran hujan. Anggota DPRP bersedia mendengar aspirasi rakyat. Juga menerima aspirasi secara tertulis.
Sekadar diketahui, sesuai informasi awal, aksi massa direncanakan digelar di beberapa titik. Antara lain di gerbang kampus Uncen Waena, gerbang kampus Uncen Abepura, dan Ekspo Waena.
Tetapi, sejak pagi aparat keamanan sudah siaga di pusat-pusat tempat aksi massa. Meski sebelumnya, Sabtu (5/3/2022), pihak solidaritas menurut koordinator umum Alfa Hisage, sudah sampaikan surat permintaan izin kegiatan ke Polresta Jayapura. Aparat tak izinkan.
Pemberitahuan juga dialamatkan ke DPRP terkait rencana aksi ke gedung parlemen.
Massa aksi batal ke DPRP lantaran diblokir aparat keamanan. Aksi berlangsung damai. Aparat bertindak represif dengan menyemburkan water canon hingga bubarkan paksa aksi damai itu. (*)