Nasional & DuniaPM Australia Memuji Peran Indonesia Mengadvokasi HAM dan Perempuan di Afghanistan

PM Australia Memuji Peran Indonesia Mengadvokasi HAM dan Perempuan di Afghanistan

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese pada, Senin (6/6/2022) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, pihaknya membahas beberapa hal yang menjadi konsen mereka.

PM Australia setelah dilantik pada 30 Mei 2022, ia mulai melakukan kunjungan ke beberapa negara di Kawasan, termasuk Indonesia. PM Australia tiba di Indonesia pada 5 Juni 2022 bersama sejumlah menteri, termasuk Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong.

Dalam pertemuan itu, kedua pimpinan negara menegaskan komitmen mereka untuk mengatasi tantangan bersama negara mereka dan untuk memperdalam kerja sama di bawah lima pilar Kemitraan Strategis Komprehensif bilateral (CSP) yang diluncurkan pada 2018, yaitu kemitraan ekonomi dan pembangunan, kemitraan antara warga negara; mengamankan kepentingan bersama, kerjasama maritime, dan stabilitas serta kemakmuran wilayah Indo-Pasifik.

PM Albanese lalu menegaskan dukungan Australia terhadap pertemuan Kepresidenan G20 di Indonesia pada tahun ini [2022], dan memuji Presiden Jokowi atas kepemimpinannya mengatasi Covid 19.

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Pihaknya juga membahas tantangan perubahan iklim, termasuk kebutuhan untuk mempercepat transisi energi bersih sambil mempertahankan dan meningkatkan keamanan energi. Perdana Menteri Albanese menegaskan komitmen baru Australia untuk kemitraan iklim dan infrastruktur yang senilai $200 juta dollar Australia dengan Indonesia.

Terkait komitmen hubungan ekonomi bilateral dan memperluas hubungan perdagangan dan investasi melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Para pemimpin mencatat pemulihan yang kuat dalam perdagangan barang dan jasa dua arah, dan mengamati bahwa perdagangan jasa, yang dipimpin oleh pendidikan dan pariwisata, pulih kembali setelah dimulainya kembali perjalanan bebas karantina.

Australia menegaskan dukungan kuatnya untuk agenda infrastruktur Indonesia. Memperhatikan rencana pembangunan ibu kota Australia, Canberra, Australia juga menawarkan paket dukungan untuk perencanaan dan pengembangan ibu kota Indonesia yang baru, Nusantara, termasuk fasilitasi saran teknis dan peraturan untuk mendukung ambisi Indonesia merencanakan kota yang bersih, hijau, dan kota teknologi.

Para pemimpin mencatat pentingnya meningkatkan hubungan antar-warga dan kerja sama sosial-budaya, dimana pihaknya mencatat bahwa IA-CEPA akan memberikan peningkatan menjadi 5.000 per tahun pada tahun 2025 dari tempat yang dialokasikan untuk orang Indonesia di bawah visa Kerja dan Liburan Australia.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Mereka menyatakan dukungan mereka untuk peningkatan arus mahasiswa dua arah dan pendirian kampus universitas Australia di Indonesia setelah pembukaan Monash University yang sukses di Indonesia pada awal tahun 2022. Termasuk sepuluh beasiswa bergengsi “pulih bersama, pulihkan lebih kuat” bagi orang Indonesia untuk menyelesaikan Magister atau PhD di Australia di bidang penelitian yang mendukung prioritas G20.

Mereka juga berkomitmen terhadap ASEAN dan sentralitasnya serta komitmen terhadap implementasi Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-Australia. Perdana Menteri Albanese menyatakan dukungannya untuk peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN tentang pentingnya arsitektur ASEAN dalam menopang stabilitas dan kemakmuran kawasan, termasuk KTT Asia Timur (EAS).

Para pemimpin menyambut prinsip-prinsip kuat yang mendasa tentang memperkuat sentralitas ASEAN, keterbukaan, transparansi, inklusivitas, kerangka kerja berbasis aturan, pemerintahan yang baik, menghormati kedaulatan, non-intervensi, saling melengkapi dengan kerangka kerja sama yang ada, kesetaraan, saling menghormati, saling percaya, saling menguntungkan dan menghormati hukum internasional, seperti Piagam PBB, Konvensi PBB 1982 tentang Hukum Laut, dan perjanjian dan konvensi PBB lainnya yang relevan.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

Para pemimpin menegaskan kembali dukungan kuat mereka melalui ASEAN untuk memetakan jalan keluar dari krisis di Myanmar dan mendesak militer Myanmar untuk terlibat secara bermakna dengan ASEAN guna segera menerapkan Konsensus Lima Poin ASEAN.

Indonesia dan Australia menggarisbawahi keprihatinan bersama mereka tentang memburuknya situasi keamanan, ekonomi dan kemanusiaan di Afghanistan. Australia memuji peran utama Indonesia dalam mengadvokasi hak asasi manusia dan hak perempuan di Afghanistan.

Para pemimpin menyoroti peran penting hubungan pertahanan dan keamanan bilateral Indonesia dan Australia, termasuk dalam mendukung keamanan dan stabilitas regional, sebagaimana dibuktikan oleh pertemuan tahunan menteri luar negeri dan pertahanan Australia dan Indonesia (2+2) dan rencana untuk meningkatkan kerja sama pertahanan.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

0
“Amar Putusan: Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara 2 tahun dan denda Rp200 juta subsidair 2 tahun kurungan,” begitu ditulis di laman resmi Mahkamah Agung.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.