JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Seruan gerakan pemulihan untuk Tanah Papua melalui doa puasa massal selama 40 hari 40 malam sejak 21 Juni 2022 jam 12 siang hingga 31 Juli 2022 jam 12 siang terus disosialisasikan oleh Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Tanah Papua (JDRP2) melalui panitia besar yang telah dibentuknya.
Selpius Bobii, koordinator JDRP2, menjelaskan, panitia besar terdiri dari satu tim di setiap daerah yang bertugas menyebarkan panduan doa puasa massal yang sudah disiapkan sebelumnya.
Dalam panitia besar terdapat para pemimpin Agama, pemimpin swasta, pemimpin pemerintah khususnya orang asli Papua, pemimpin adat, pemimpin komponen perjuangan, pemimpin ikatan peguyuban, pemuda, perempuan, dan lain-lain.
Kepada seluruh orang asli Papua termasuk simpatisan, kata Selpius, tim sudah dan akan sosialisasikan pentingnya doa puasa massal Misool Sorong hingga Samarai PNG. Hal-hal mengenai ketentuan dan apa saja persiapan termasuk larangan selama masa puasa dan lain-lain dijelaskan lebih rinci di setiap daerah.
Selpius juga menyebutkan tiga pokok ujud doa puasa massal selama 40 hari 40 malam.
Pertama, mohon pengampunan dari Tuhan atas salah dan dosa.
Kedua, membawa pergumulan bangsa Papua kepada Tuhan agar Tuhan memulihkan bangsa Papua sebagaimana seperti semula (Firdaus).
Ketiga, memohon kekuatan, karisma atau karunia dari Allah.
Kegiatan doa puasa massal bangsa Papua yang akan dimulai tanggal 21 Juni 2022 jam 12 siang, menurut dia, bersifat wajib demi pemulihan tanah air dan bangsa Papua.
Dapatkan materi doa puasa massal dengan cara mengunduh dua file berikut ini:
❶ Panduan dan ketentuan Doa Puasa Massal.
❷ Ketentuan Doa Puasa versi khusus.
Panduan doa puasa massal itu diluncurkan oleh Selpius Bobii di Abepura, Kota Jayapura pada 4 April 2022.
REDAKSI