Tanah PapuaSaireriMensos RI Bantu Dana Rp4.6 Miliar Kepada Panitia Sidang Sinode XVIII GKI-TP

Mensos RI Bantu Dana Rp4.6 Miliar Kepada Panitia Sidang Sinode XVIII GKI-TP

WAROPEN, SUARAPAPUA.com— Menteri Sosial Republik Indonesia RI, Tri Rismaharini menghadiri Sidang Sinode XVIII GKI di Waropen, Papua pada, Sabtu (24/7/2022). Dalam kunjungan itu, Mensos memberikan bantuan dana hiba sebanyak Rp4.6 milyar lebih.

Mensos disambut Bupati Waropen Yermias Bisai dan Wakil Bupati Waropen, Lamek Maniagasi, Forkompimda dan staff ahli Kementerian Sosial RI, Dr. Benhur Tomi Mano di di pelabuhan Pedemani Waren, Waropen.

Dalam kesempatan itu, Mensos menyerahkan dana bantuan hibah kepada Pantia Sidang Sinode GKI di Tanah Papua sebesar Rp4.6 milyar rupiah lebih. Selain itu berupa 2000 veltbed, kasur 2000 unit, selimut 2000 unit, peralatan dapur 25 paket, profil tank 50 unit, beras 30.000 kg, solar cell PJUTS 25 MW + tiang 3 meter 100 unit, solar cell SHS 25 W, 100 unit, learning school 1 paket, tumbler 1000 buah dan bantal 2000 unit.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Bantuan itu diperuntukkan bagi akomodasi jemaat yang hadir dari berbagai tempat sebagai pengunjung dan pengolahan konsumsi peserta dan pengunjung sidang, kebutuhan pos kesehatan, keamanan, penampungan air, dan konsumsi peserta.

Dalam kesempatan itu, Mensos Risma mengaku dirinya sering datang ke Papua ketika menjabat sebagau Wali Kota Surabaya.

“Saya senang sekali bisa berada di tanah Papua seringkali masyarakat menyebutkan ya ibu Risma orang Jawa, kemudian pakai kerudung kenapa harus datang ke Papua? Bapak-ibu sekalian hati tidak bisa ditipu. Kalau kita mengikuti hati maka apapun nalar dan pikiran kita itu tidak bisa terlepas dari perasaan itu,” kata Mensos dalam sambutan singkatnya di gedung gereja GKI Betania Waren, Waropen.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

Ia berpesan agar menghilangkan perbedaan, sebab dirinya telah menganggap orang Papua sebagai saudaranya.

“Jadi karena itu bapak-ibu sekalian mari kita bersama-sama kita menghilangkan perbedaan. Tuhan menciptakan kita berbeda-beda dan tujuan Tuhan adalah upaya kita menjadi manusia menjadi mahkluk yang bijaksana, karena kita memahami tentang perbedaan itu. Ini semua demi kemajuan,” ujanrya.

Masyarakat Papua juga sudah menunggu bagaimana mereka bisa maju bersama, karena harus bicara teori kepemimpinan. Dimana katanya, ada dua jenis kepemimpinan yaitu kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

“Saya tau basis masyarakat sangat kuat di Papua, karena itu kenapa saya bersama beberapa gereja membangun bersama-sama di tanah Papua. Memang belum sempurna karena saya tahu sangat jauh dari sempurna kita ingin mencoba melangkah dan melangkah.”

Oleh sebab itu dirinya menyampaikan selamat atas pelaksanaan Sidang Sinode XVIII GKI di tanah Papua. Muda-mudahan momen ini menjadi titik pergerakan untuk pembangunan rakyat di Papua.

Mensos juga menjanjikan kendaraan roda empat sebanyak 77 unit bagi bagi klasis, tetapi akan diupayakan sebanyak 5 buah terlebih dahulu.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.