Tanah PapuaLa PagoKunjungan Wamendagri di Wamena Disambut Aksi Penolakan di Lokasi Kantor Gubernur PP

Kunjungan Wamendagri di Wamena Disambut Aksi Penolakan di Lokasi Kantor Gubernur PP

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Kunjungan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Jhon Wempi Wetipo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya dengan agenda sosialisasi RUU tentang pembentukan provinsi Papua Pegunungan, peninjauan kantor sementara pemerintahan provinsi, peninjauan lokasi lahan pusat pemerintahan provinsi, verifikasi data dan dokumen pengalihan ASN, verifikasi data dan dokumen penyerahan aset serta verifikasi dokumen pemberian hiba.

Kegiatan sosialisasi dan serah terima dokumen dilaksanakan di gedung Aithousa GKI Betlehem Wamena pada, Rabu (27/7/2022).

Setelah sosialisasi lima agenda utama kunjungan Wamendagri, Wamendagri bersama rombongan bertolak ke distrik Muliama untuk meninjau lokasi lahan pusat pemerintahan provinsi yang disiapkan di bukit Konam seluas 110 hektar di Muliama.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

Namun, rombongan setelah tiba di lokasi pembangunan kantor sementara, disambut dengan pemalangan oleh masyarakat pemilik hak ulayat bukit Konam Muliama.

“Bapak Wamendagri yang terhormat, jadi hari ini kami dikagetkan dengan isu untuk pembangunan provinsi Papua Pegunungan. Jadi ini beda konteks dengan pembangunan pergeseran kabupaten dengan pembangunan provinsi Papua Pegunungan. Itu sebebnya kami masyarakat Muliama persoalkan dengan tiga pokok persoalan yaitu.”

“Satu kami mahasiswa, para toko, seluruh intelektual dan seluruh lapisan masyarakat distrik Muliama dengan tegas menolak lokasi pembangunan provinsi Papua Pegunungan di distrik Muliama. Kedua, segera libatkan semua pihak atau elemen untuk mengetahui status tanah di bukit Konam,” tukas seorang pemuda kepada Wamen Wempi Wetipo di Muliama.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

Pernyataan tegas masyarakat Muliama itu didengar Wamen Wempi Wetipo sebagai sebuah pernyataan oleh masyarakat setempat.

“Jadi sebenarnya kalau katakan tadi di Muliama itu sebenarnya masalah masyarakat karena ingin dilibatkan semua kan. Biasalah masyarakat kita itu kan biasa,”ujarnya Wetipo di tempat terpisah.

“Jadi saya pikir dari tiga alternatif lokasi yang direncanakan, kita akan gunakan yang mana. Kita akan clear kan betul-betul. Supaya pada saat proses pembangunan infrastruktur berjalan itu tidak boleh ada kendala,” tukasnya.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

Ke depan timnya akan mengecek lokasi yang di Muliama, di Gunung Susu dan di Welesi.Di tiga alternatif tempat ini. Nanti tim kita yang sudah hadir hari ini akan kembali kita evaluasi untuk kira-kira lokasi yang cocok atau yang lebih layak kita gunakan itu di mana,” pungkasnya.

 

Pewarta:Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

DKPP Periksa Dua Komisioner KPU Yahukimo Atas Dugaan Pelanggaran KEPP

0
“Aksi ini untuk mendukung sidang DKPP atas pengaduan Gerats Nepsan selaku peserta seleksi anggota KPU Yahukimo yang haknya dirugikan oleh Timsel pada tahun 2023. Dari semua tahapan pemilihan komisioner KPU hingga kinerjanya kami menilai tidak netral, sehingga kami yang peduli dengan demokrasi melakukan aksi di sini. Kami berharap ada putusan yang adil agar Pilkada besok diselenggarakan oleh komisioner yang netral,” kata Senat Worone Busub, koordinator lapangan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.