PANIAI, SUARAPAPUA.com — Sesuai rencana sebelumnya, untuk menampung aspirasi berantas tuntas bersama berbagai penyakit sosial dari wilayah kabupaten Paniai khususnya di distrik Paniai Timur, tim relawan Paniai Aman dan Indah (Paniai-ANI) akan menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (8/11/2022) besok.
Kegiatan FGD bertajuk “Penyakit sosial adalah musuh bersama; bagaimana cara melawannya?” itu akan diadakan di ruang aula kantor bupati Paniai, Madi, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah.
Amos Kayame, ketua tim relawan Paniai-ANI menyebut diantaranya yang telah resmi diundang, bupati Paniai, DPRD Paniai, TNI, Polri, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Sat Pol PP, KNPI, Komunitas ALIE, Komunitas AMA, kepala suku Mee, kepala suku Moni, akademisi, kepala distrik Paniai Timur, intelektual muda Paniai, tokoh perempuan dan pemilik hak ulayat distrik Paniai Timur (Yogi, Yeimo, Mote, Tekege dan Gobai).
“Lain yang belum sempat kami kasih undangan, bisa hadir besok karena kegiatan terbuka untuk umum,” kata Amos kepada suarapapua.com di Enarotali, Senin (7/11/2022).
Tujuan dari FGD, kata Amos, untuk menampung aspirasi secara bersama memberantas tuntas berbagai penyakit sosial untuk menegakkan tiga peraturan daerah (Perda) yang telah diterbitkan pemerintah kabupaten Paniai.
“Mendorong implementasi tiga Perda yang sudah diterbitkan Pemda agar benar-benar ditegakkan. Terutama soal Perda pelarangan masok, jual dan minum minuman beralkohol dan penyakit sosial lain seperti judi Togel dan PSK. Sehingga semua yang hadir besok sesuai pandangan mereka akan sampaikan pendapatnya cara bagaimana berantas. Setelah itu, kami akan rangkum semua dan sepakati bersama supaya di kemudian hari tidak ada yang keberatan lagi,” jelasnya.
Yunus Eki Gobai, sekretaris tim relawan Paniai-ANI, mengatakan, tidak cuma masyarakat dan pemerintah, pihaknya juga telah mengundang pihak-pihak yang selama ini diduga terus memelihara penyakit-penyakit sosial tersebut.
“Supaya mereka tahu konsekuensinya apa-apa kalau nanti melanggar,” ujar Yunus.
Dijelaskan, setelah semua pendapat dirangkum, selanjutnya semua yang hadir akan melakukan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) secara terbuka di lapangan Karel Gobai.
“Maka kami berharap semua tanpa terkecuali, terutama agen-agen penyakit sosial harus bersedia mau tanda tangan kesepakatan bersama ini besok,” tegasnya.
Pewarta: Stevanus Yogi