BEM USTJ Tak Terlibat Aksi, Polisi Diminta Bertanggung Jawab Atas Rusaknya Fasilitas Kampus

0
950

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Badan Eksekutif Mahasasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (BEM USTJ) tidak terlibat dalam aksi mimbar bebas memperingati 22 tahun pembunuhan Theys Hiyo Eluway.  Aparat Kepolisian diminta segera bertanggung jawab atas rusaknya beberapa fasilitas kampus. 

Hal tersebut disampaikan Presiden Mahasiswa (Presma USTJ), Roni Tigi saat bertandang ke redaksi suarapapua.com di Jalan Ita Wakhu Purom, Padang Bulan, Kota Jayapura, Kamis (10/11/2022).

Dia menegaskan, aparat kepolisian harus bertanggung jawab karena telah merusak beberapa fasilitas kampus dan melukai beberapa mahasiswa murni USTJ serta dosen, yang pada saat itu berada di lingkungan kampus.

“Aksi itu bukan dilakukan dari kami BEM USTJ. Lagipula tidak ada koordinasi dari beberapa mahasiswa yang menggelar aksi tersebut ke kami pihak BEM, bahwa kalau nanti akan ada aksi di kampus. Jadi aparat harus bertanggung jawab penuh atas aksi kemarin,” tegasnya.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Pihak BEM USTJ tidak mengeluarkan himbaun kepada seluruh mahasiswa agar ikut terlibat dalam aksi, sebab, kata Roni, “awalnya tidak ada koordinasi antara kami dengan sekelompok mahasiswa yang gelar aksi itu.”

ads

“Aksi kemarin itu tidak ada koordinasi ke kami BEM USTJ, jadi kami pihak BEM juga tidak mengeluarkan himbaun kepada seluruh mahasiswa agar ikut aksi. Terus saat aksi itu digelar, mahasiswa murni yang saat itu sedang kuliah dalam ruangan lari keluar, karena mereka dengar bunyi tembakan dan juga saling baku kejar antara mahasiswa dan polisi,” kata Tigi.

Pada saat aksi dilangsungkan di halaman kampus USTJ, kata Roni, “kami Badan Pengurus BEM USTJ semua tidak ada di tempat, karena awalnya tidak ada undangan maupun koordinasi antara BEM dan kelompok mahasiswa yang menggelar aksi saat itu.”

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

“Kami mau handle massa aksi bagaimana? Sedangkan kami BEM USTJ juga tidak dikasih undangan ataupun koordinasi yang baik, jadi kami tidak tahu sama sekali,” tuturnya.

Dia menjelaskan, mahasiswa murni USTJ tidak ada yang ikut aksi tersebut, karena tidak ada himbauan dari BEM USTJ. Dan juga yang datang pun tujuannya ke kampus ikut proses perkuliahan.

“Kami BEM USTJ tidak kasih himbauan kepada mahasiswa, karena tidak ada pemberitahuan dan koordinasi yang baik dari kelompok mahasiswa yang menggelar aksi mimbar bebas,” terangnya.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM BEM USTJ Jayapura, Frengky Edowai menyatakan aksi memperingati kematian Theys Eluay merupakan agenda rakyat, namun tidak ada koordinasi ke BEM USTJ agar mengkonsolidasikan massa.

“Sampai saat ini kami BEM USTJ tidak tahu siapa korlapnya, teklapnya dan lain-lain, karena semua masih kabur. Jadi aksi kemarin itu bukan dari mahasiswa murni USTJ,” ungkapnya.

Sekretaris Menteri Hukum dan HAM BEM USTJ, Yanuarius Tebai mengharapkan agar kedepannya kalau mahasiswa ingin melalukan aksi, alangkah baiknya mengedepankan koordinasi dan konsolidasi terlebih dahulu.

“Memang kalau menyampaikan pendapat dimuka umum kan dijamin oleh undang-undang, tapi yang lebih utama itu harus ada koordinasi dulu agar tidak saling curiga antara satu sama lain,” pungkasnya.

Pewarta: Yance Agapa

Artikel sebelumnyaPrancis Kesampingkan Penyelenggaraan Referendum Kaledonia Baru Tahun Depan
Artikel berikutnyaTiang Pondok Jualan di Pasar Boswesen Disensor SatpolPP! Ada Apa?