BeritaBegini Awal Kejadian Rusuh di Mowanemani, Kabupaten Dogiyai

Begini Awal Kejadian Rusuh di Mowanemani, Kabupaten Dogiyai

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Akibat seorang anak berusia 5 tahun dilindas truk di Mauwabaa, distrik Kamuu, kabupaten Dogiyai, Sabtu (12/11/2022), masyarakat lampiaskan amarah hingga aparat keamanan lepaskan tembakan dan memakan satu orang korban tewas di tempat.

Korban balita itu diketahui bernama Noldy Goo. Ia tewas dilindas truk berkecepatan tinggi dengan kondisi amat mengenaskan. Seluruh tali perut korban keluar.

Buntut kejadian naas itu, dua warga sipil pria dewasa, non pribumi dan pribumi, ikut menjadi korban.

Salah satu warga non pribumi menjadi korban pengeroyokan akibat amuk massa warga setempat yang tidak terima dengan tabrakan yang menimpa balita tersebut.

Yesaya Goo, tokoh pemuda Dogiyai, kepada suarapapua.com, Sabtu (12/11/2022) malam, mengabarkan berdasarkan keterangan beberapa warga saksi di TKP yang berhasil dihubunginya melalui sambungan telepon, identitas dan keadaan terakhir dari korban tersebut belum diketahui.

Sementara satu warga pribumi, kata dia, menjadi korban tewas ditembak aparat keamanan akibat bersama warga lain melakukan keributan sebagai bentuk protes di pasar Mowanemani.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

“Satu orang kena tembak pada saat mau lari selamatkan diri bersama warga lainnya dari rentetan bunyi tembakan secara brutal yang dilepaskan oleh aparat,” ungkapnya.

Korban diketahui bernama Peleks Pigai. Ia anggota Bamuskam di kampung Bunauwo, distrik Kamuu Timur. Korban tewas tersungkur menghembuskan nafas terakhirnya di tempat setelah tertembak di punggung belakang kiri bawah.

Berikut kronologi singkat dari Otniel Yobee, kepala kampung Putapa, distrik Kamuu, yang dihimpunnya dari beberapa keterangan warga yang menjadi saksi, dari rumah duka korban tabrakan, pukul 18:40 WIT, kepada Yesaya Goo yang kemudian diteruskan ke suarapapua.com.

Sabtu, 12 November 2022, sekitar pukul 15.00 WIT lewat beberapa menit (waktu pastinya belum bisa dipastikan), ada mobil yang mengantar kayu bangunan milik warga di ujung jalan menuju (distrik) Kamuu Selatan, tepatnya di Mauwabaa.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Mobil tersebut diparkir di seberang jalan dan bahan bangunan mulai diturunkan. Bersebelahan dengan mobil pengangkut bahan bangunan, ada beberapa tumpukan pasir yang dikumpulkan warga agar dibeli para pekerja badan jalan, sehingga mempersempit badan jalan raya.

Sementara di jalan yang sama, saat itu sedang berlalu lalang truk-truk pengangkut material untuk pengerasan badan jalan.

Setelah semua bahan bangunan diturunkan, pemilik bahan bangunan menuju ke arah sopir untuk membayar ongkos antar. Saat transaksi terjadi, di belakang mobil itu, korban Noldy Goo (sekitar 5 tahun) hendak melintas.

Di saat yang sama, dalam kecepatan yang tinggi, beberapa truk pengangkut material menuju ke kota usai menumpahkan materialnya. Truk pertama menabrak anak itu, dan begitu pula truk yang kedua ikut menabrak, sehingga menyebabkan tali perutnya terburai.

Sumber saksi lain menambahkan, lanjut Goo, setelah peristiwa tabrakan itu terjadi, karena tidak terima masyarakat secara spontan membakar beberapa truk dan eksavator, kemudian melakukan keributan di pasar Mowanemani sebagai bentuk protes.

Baca Juga:  Nomenklatur KKB Menjadi OPM, TNI Legitimasi Operasi Militer di Papua

Melihat keributan dari masyarakat, gabungan Polisi, Brimob dan TNI langsung mengeluarkan tembakan. Lalu, melakukan penyisiran untuk melindungi komplek pasar. Mendengar rentetan tembakan, masyarakat yang ada di pasar Mowanemani dan sekitarnya kaget dan berhamburan lari selamatkan diri.

Dalam situasi tegang itu, dua orang warga sipil dewasa ditemukan menjadi korban susulan. Seorang warga pendatang dan seorangnya warga asli setempat.

Hingga pukul 19.20, situasi makin bertambah tegang. Aparat gabungan lakukan siaga satu, lalu menyisir dan mengamankan beberapa tempat seperti areal pasar, markas Polisi, Brimob dan Polsek Mowanemani.

Dalam kegelapan itu, bunyi tembakan selang beberapa menit masih terdengar.

Beberapa kantor milik pemerintah daerah ikut terimbas. Api juga melahap sejumlah rumah yang hingga kini belum dapat dipastikan secara detail.

Pewarta: Stevanus Yogi

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.