BeritaTriwarno Purnomo Siap Gandeng Semua Pihak Bangun Kabupaten Jayapura

Triwarno Purnomo Siap Gandeng Semua Pihak Bangun Kabupaten Jayapura

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Triwarno Purnomo, penjabat bupati kabupaten Jayapura, usai tiba di Sentani, ibu kota kabupaten Jayapura, Jumat (23/12/2022) pagi, menyatakan siap melanjutkan apa yang telah dikerjakan bupati dan wakil bupati selama 10 tahun.

“Saya akan teruskan dan tingkatkan. Pasti juga mengevaluasi seluruh kondisi yang ada untuk mengambil langkah-langkah berikutnya,” kata Triwarno.

Saat pelantikan di kantor Kemendagri tiga hari lalu, Mendagri Muhammad Tito Karnavian berharap agar penjabat bupati dapat merangkul semua pihak yang ada di kabupaten Jayapura.

“Arahan Mendagri untuk merangkul semua Ondofolo dan semua ketua paguyuban Nusantara yang ada. Intinya bahwa semua kelompok dan golongan yang ada di sini akan saya rangkul semuanya agar bersama-sama maju untuk membangun kabupaten Jayapura kedepannya lebih baik, sesuai dengan motto kabupaten Jayapura, satu utuh ceria berkarya itu akan menjadi jiwa dalam membangun daerah ini tanpa melihat suku, golongan, tapi mari kita bersatu membangun,” tuturnya.

Baca Juga:  Pilot Selandia Baru Mengaku Terancam Dibom Militer Indonesia

Sebelum ke Gunung Merah, pusat pemerintahan kabupaten Jayapura, Purnomo mengaku akan lebih dulu berkoordinasi dengan Sekda kabupaten Jayapura.

“Sebelum berkantor, saya akan koordinasi dengan ibu Sekda bagaimana persiapan di pemerintahan daerah,” kata Purnomo.

Triwarno Purnomo sangat terharu dengan penyambutan dari pemerintah bersama masyarakat di bandara Sentani.

“Puji Tuhan, saya sungguh terharu dengan penyambutan dari masyarakat kabupaten Jayapura. Tadi ada Ondofolo, ada Sekda, dan seluruh masyarakat, ada tokoh adat, tokoh pemuda juga turut hadir,” ucapnya.

Triwarno merasa sangat terhormat disambut di kabupaten Jayapura. Baginya, penyambutan ini merupakan langkah awal untuk maju melangkah bersama membangun kabupaten Jayapura.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

“Saya sangat terharu dan ini awal yang baik untuk menjalin komunikasi dan membangun bersama di atas kebenaran dan integritas dengan rasa saling hormat dan menghormati satu sama lain tanpa rasa curiga untuk membangun kabupaten Jayapura bersama-sama,” tandasnya.

Sesaat tiba dari Jakarta, penjabat bupati Jayapura menerima pengalungan Noken dari Plh yang juga Sekda Hana Salomina Hikoyabi. Dalam noken berisi aspirasi rakyat.

Isi aspirasi kemudian dibacakan Menasse Bernad Taime, ketua Forum Peduli Kemanusiaan (FKP) kabupaten Jayapura.

“Ada lima poin yang akan kami serahkan. Aspirasinya sudah diisi di dalam Noken itu,” kata Menasse seraya menyapa selamat datang di bumi Khenambay Umbay.

Penjabat bupati tiba di bandar udara internasional Dortheys Hiyo Eluay, tepat jam 07.30 WIT.

Selain pengalungan Noken, Ondofolo Orgenes Kaway menyematkan mahkota burung Cenderawasih.

Baca Juga:  Satgas ODC Tembak Dua Pasukan Elit TPNPB di Yahukimo

Penjemputan dilanjutkan dengan konvoi keliling kota Sentani.

Dari bandara menuju SMKN 2, kemudian berlanjut ke kediaman Ondofolo kampung Ifale Jhon Suebu di Kemiri, Sentani.

Sebelum pelantikan penjabat bupati kabupaten Jayapura, berbagai elemen meminta agar harus OAP atau orang Jayapura. Isu-isu protes bahkan beredar melalui video dan media online beberapa waktu terakhir.

“Semua masyarakat kabupaten Jayapura adalah masyarakat saya. Untuk itu, tidak masalah. Itu hal yang biasa. Saat ini kita sudah melihat dan semua akan saya rangkul untuk kita bersama-sama bangun kabupaten Jayapura,” kata Purnomo.

Triwarno Purnomo dilantik sebagai penjabat bupati kabupaten Jayapura, Selasa (20/12/2022). Pelantikan dilakukan Mendagri dari gedung Sasana Bhakti Praja, kantor Kemendagri, Jakarta.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

0
“Pukul 11. 04 WP pihak keamanan hadirkan pihak DPR PB. Pukul 12. 05 WP, massa aksi kami arahkan untuk menyampaikan orasi politik dari masing-masing organisasi. Akhir dari orasi politik membacakan pernyataan sikap.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.