JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Penerbangan domestik di Papua Nugini ditangguhkan, karena Puma Energy, pemasok utama bahan bakar mengalami masalah mata uang.
Kemarin, Puma Energy merilis pernyataan yang mengumumkan bahwa mereka akan membatasi pasokan bahan bakar, karena kekurangan dolar AS.
Puma Energy hanya dapat membeli minyak dengan menggunakan mata uang AS, yang kemudian diproses menjadi bahan bakar di dalam negeri.
Akibatnya Air Niugini mengumumkan pembatalan semua penerbangan domestik, mulai tengah malam pada 5 Januari 2023.
Koresponden RNZ Pacific, Scott Waide, mengatakan tindakan hukum diperkirakan akan terjadi antara Bank Sentral dan Puma Energy, terkait keuntungan bahan bakar.
“Ada perselisihan yang terjadi antara Bank Sentral dan Puma energy,” kata Waide. Lanjutnya, Bank Sentral telah menuduh bahwa beberapa keuntungan Puma Energy telah ke luar negeri.
“Masalahnya adalah Puma Energy memiliki monopoli pasokan bahan bakar di Papua Nugini, dan itu adalah pengaturan yang dilembagakan beberapa tahun yang lalu. Lebih dari 10 tahun yang lalu ketika kami mulai memproses bahan bakar kami sendiri di dalam negeri,” jelasnya.
Air Niugini mengatakan pembatalan ini akan terus berlangsung sampai Puma menghapus pembatasan pasokan.
Editor: Elisa Sekenyap