Tanah PapuaMamtaProtes Penangkapan LE, Empat Orang Terkena Peluru Nyasar

Protes Penangkapan LE, Empat Orang Terkena Peluru Nyasar

SENTANI, SUARAPAPA.com — Pasca penangkapan gubernur Papua Lukas Enembe oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1/2023) siang, sejumlah orang ribut hingga memalang jalan raya Sentani, kabupaten Jayapura. Kericuhan tak terhindarkan. Aparat sigap dengan melepas tembakan peringatan. Empat orang terkena peluru nyasar.

Selain menduduki pelataran bandar udara internasional Dortheys Eluay Sentani, sebagian massa berdiri di dekat lampu merah hingga depan Hotel Tahara.

Dalam sekejap massa berlarian sambil memegang panah, parang, pisau dan batu. Situasi ini membuat warga panik hingga berlarian masuk ke rumah-rumah terdekat.

Dari ekspresi terlihat jelas massa tak terima dengan penangkapan Lukas Enembe. Mereka bahkan tegaskan, KPK segera bebaskan Lukas Enembe.

Seorang pemuda yang tak sudi disebutkan identitasnya mengaku setelah mendengar informasi gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap KPK dan sedang dibawa ke bandara Sentani, hendak melihat langsung situasi. Tetapi ia terjebak dalam situasi yang tak sempat dibayangkan sebelumnya.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“Tadi kami tujuannya mau lihat pengamanan dari polisi dan massa di bandara sepeti apa. Begitu masuk ke sekitar bandara, hal yang tidak terduga terjadi. Massa mulai brutal. Jadi, saya dan beberapa teman langsung amankan diri di satu ruko yang ada di dekat bandara,” ceritanya.

Masuk ke ruko tersebut, kata dia, di dalam sudah ada tujuh orang.

Dari dalam ruko ia mengaku melihat bagaimana massa mulai brutal.

“Ada yang bawa parang, panah, batu, mereka mulai lempar-lempar. Terus aparat keamanan lepas tembakan.”

Meski dalam situasi ketakutan, mereka dari dalam ruko sempat mendengar ada yang menjerit.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

“Ada yang berteriak minta tolong. Ternyata dia kena peluru nyasar di bagian perut. Banyak darah keluar. Kita juga tidak tahu peluru itu dari mana. Langsung kami tolong dia. Terus, aparat keamanan datang dan evakuasi. Katanya dibawa ke rumah sakit Yowari,” tuturnya.

Pihak Polres Jayapura konfirmasi tertembaknya warga saat aksi ricuh di kawasan bandara Sentani.

Menurut AKBP Fredrickus Maclarimboen, Kapolres Jayapura, empat orang terkena peluru nyasar di depan jalan masuk bandara Sentani sekira Pukul 15.30 WIT.

Keributan hingga berujung ricuh berhasil dibubarkan aparat keamanan. Tetapi katanya ada laporan bahwa empat orang terkena peluru nyasar.

“Ada empat orang ya, satunya di RS Bhayangkara dan tiganya di RSUD Yowari,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (10/1/2023) sore.

Baca Juga:  Sidang Dugaan Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 Timika Berlanjut, Nasib EO?

Selain di depan bandara, kata Kapolres, aksi keributan sama terjadi di kawasan Cargo, jalan Yabaso, Sentani.

“Awalnya kita apel 50 personel, setelah itu disediakan lagi untuk yang back up terakhir ditambah kurang lebih 100, juga dari Brimob ada 100 yang hadir,” jelas Kapolres Jayapura.

Pasukan akan ditambah atau tidak, katanya tergantung dari perkembangan selanjutnya. Personil yang ada tak akan segera ditarik ke Polda Papua.

“Masyarakat tidak boleh khawatir, karena kami dari Kepolisian akan menjamin keselamatan dan keamanan. Harap agar semua orang ada di rumah, tidak perlu terhasut, tidak perlu keluar kalau tidak ada keperluan. Jangan mau ikut ajakan untuk lakukan hal-hal lain,” pungkasnya.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

0
“Amar Putusan: Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara 2 tahun dan denda Rp200 juta subsidair 2 tahun kurungan,” begitu ditulis di laman resmi Mahkamah Agung.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.