JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku menyerang aparat TNI dan Polri, serta membakar gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Pegunungan Bintang di Oksibil pada, Rabu (11/1/2023), sekira pukul 01.00 WIT.
Sebby Sambon, Jubir TPNPB mengatakan, dalam aksi itu terjadi kontak tembak antara aparat TNI/Polri dan TPNPB.
Ia mengatakan, serangan dan pembakaran gedung kantor Dukcapil di ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang di Oksibil itu dilakukan TPNPB di bawa Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XXXV Bintang Timur, Brigjen Ananias Ati Mimin.
“Aksi itu dilakukan di bawa Pangkodap XXXV Bintang Timur, Brigjen Ananias Ati Mimin di pusat ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang di Oksibil pada pukul 1.00 waktu Papua. Baku tembak juga telah terjadi. Jadi ada korban atau tidak belum pasti, tapi akan kami laporkan setelah memastikan,” tutur Sambo sebagaimana laporan dari Oksibil.
“Dengan melihat kondisi ini, kami dari pengendali Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM di bawah pimpinan Kepala Staf Umum Mayjen Terryanus sampaikan kepada PBB dan kepada Pemerintah Republik Indonesia bahwa apa yang dilakukan TPNPB merupakan perang pembebasan nasional Papua Barat, dan perang tidak akan berhenti,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa perang serupa akan berlanjut di seluruh tanah Papua. Oleh karena itu pihaknya minta PBB mendesak Pemerintah Indonesia segera duduk bersama bangsa Papua di meja perundingan, di bawah mediasi badan organisasi PBB.
“Perundingan harus di mediasi oleh PBB.”
Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Moh. Dafi Bastomi sebagaimana dikutib dari jubi.id membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dirinya mengatakan pembakaran kantor Dukcapil terjadi pada, Rabu (11/1/2023) sekitar pukul 01.15 WIT, disertai bunyi tembakan senjata api sebanyak lima kali.
“Tempat kejadian di Kabiding Lokasi III Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pembakaran diduga dilakukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur,” kata Bastomi, Rabu (11/1/2023).
Saat peristiwa itu terjadi, ujar Bastomi, aparat gabungan sempat mengamankan warga pendatang (non Papua) yang bermukim di sekitar Kantor Dukcapil ke Mapolres Pegunungan Bintang, yang jumlahnya sebanyak 73 orang.
“Saat ini seluruh warga telah kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Bastomi menegaskan personel gabungan TNI/Polri tetap akan melakukan monitoring situasi keamanan dan ketertiban di lokasi kejadian serta meningkatkan kewaspadaan.
REDKASI