TPNPBTPNPB Mengaku Tidak Menahan 5 Penumpang Susi Air dan 15 Warga di...

TPNPB Mengaku Tidak Menahan 5 Penumpang Susi Air dan 15 Warga di Nduga

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dari Kodap III Derakma Ndugama mengaku tidak menahan 15 warga dan 5 penumpang pesawat Susi Air, sebagaimana diberitakan sejumlah media.

Sejauh ini, pihak TPNPB mengaku hanya menahan pilot yang bernama Philip Marthin yang berkebangsaan New Zealand.

Menurut Egianus Kogeya, pimpinan TPNPB Derakma Ndugama sebagaimana disampaikan Jubirnya bahwa, pihaknya tidak menahan 5 penumpang pesawat Susi Air dan 15 warga lainnya.

“5 penumpang pesawat Susi Air setelah tiba di lapangan terbang dan langsung pulang ke rumah mereka, karena sudah tiba di kampungnya. Sedangkan 15 warga lainnya kami tidak bawa dan tahan mereka. Yang kami tahan dan bawa hanya pilot, tapi pilot dalam keadaan sehat,” jelasnya.

Baca Juga:  TPNPB: Serangan Udara TNI-Polri Mengebom Wilayah Pengungsi di Ndugama Tidak Seimbang

Pihaknya mengaku dalam waktu dekat akan menyampaikan maksud penyanderaan pilot tersebut.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, saat ini aparat gabungan TNI/Polri sedang berupaya melakukan proses evakuasi 15 pekerja pembangunan Puskemas dari distrik Paro ke Keneyam, ibu kota Kabupaten Nduga.

“Proses evakuasi 15 pekerja sementara berjalan. Nanti setelah di Keneyam baru akan di evakuasi ke Timika. Sementara pilot masih dalam pencarian,” ujarnya.

Baca Juga:  TPNPB: Danramil Aradide Ditembak Karena Melakukan Aktivitas Mata-Mata

Respon Pemerintah New Zealand
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins mengatakan kepada Morning Report bahwa ia belum mendapatkan penjelasan lengkap terkait kejadian itu, namun Kedutaan Besar Selandia Baru sedang menangani kasus ini.

“Para pejabat diplomatik Selandia Baru sudah mengetahuinya. Mereka belum sepenuhnya memberi penjelasan kepada saya tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka lakukan, tetapi saya tahu mereka sedang menangani kasus ini,” jelas Hipkins sebagaimana dikutib dari RNZ.

Baca Juga:  Danramil 1703-04/Aradide Ditemukan Tewas, TPNPB Akui Bertanggungjawab

Katanya, penyampaiannya sudah menjadi praktik standar untuk memberikan publisitas yang minimal pada situasi penyanderaan.

Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri Indonesia sejauh ini belum menanggapi permintaan komentar.

Pendiri Susi Air dan mantan menteri perikanan Susi Pudjiastuti di akun Twitternya mengaku ia berdoa untuk keselamatan pilot dan penumpang pesawat tersebut.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

0
Tidak Sah semua klaim yang dibuat oleh pemerintah Indonesia mengenai status tanah Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena tidak memiliki bukti- bukti sejarah yang otentik, murni dan sejati dan bahwa bangsa Papua Barat telah sungguh-sungguh memiliki kedaulatan sebagai suatu bangsa yang merdeka sederajat dengan bangsa- bangsa lain di muka bumi sejak tanggal 1 Desember 1961.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.