Infrastuktur PapuaPemkab Mimika Diminta Bangun Lapter di Emengky-Noga Kampung Puti

Pemkab Mimika Diminta Bangun Lapter di Emengky-Noga Kampung Puti

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Terus tertunda sejak 2018, masyarakat enam kampung di distrik Hoya, kabupaten Mimika, Papua Tengah, mendesak pemerintah daerah segera bangun lapangan terbang (Lapter) baru di Emengky-Noga, kampung Puti, distrik Hoya.

Permintaan itu disampaikan Jhon Kelabetme, tim penanggung jawab pembangunan lapter Emengky-Noga, Rabu (8/2/2023).

Kata Jhon, perlunya bangun lapter baru sejak lama diimpikan masyarakat enam kampung, tetapi hingga tahun 2022 belum juga direalisasikan meski anggaran untuk pengerjaannya dialokasikan oleh pemerintah daerah sebesar Rp3 Miliar.

“Dari usulan enam kampung, pada tahun 2018 mau bangun di Mogogomo, tetapi tidak jalan karena ada pro kontra dari masyarakat pemilik hak ulayat. Terus, kembali diusulkan pada tahun 2022 juga sama. Akibatnya, alokasi anggaran dialihkan ke kampung Noemun distrik Jila,” katanya.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Adapun enam kampung di distrik Hoya, yakni Puti, Hoya, Jinonin, Mamontoga, Jawa, dan Kulama Ogom.

Karena sangat dibutuhkan masyarakat enam kampung yang menghendaki adanya transportasi udara di wilayah distrik Hoya, lanjut Jhon, masyarakat kembali mengajukan permohonan ke pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan kabupaten Mimika untuk anggarkan dana pembangunan lapter di Emengky-Noga.

“Pemkab Mimika sudah anggarkan awal tahun 2023 untuk bangun lapangan terbang melalui Dinas Perhubungan sebesar 27 miliar rupiah. Dana itu fokus untuk bangun lapangan terbang di tiga distrik yaitu Hoya, Alama, dan Jita, dengan masing-masing anggarannya 9 miliar,” jelas Jhon.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Karena itu, tim penanggung jawab berharap pembangunan lapter di Emengky-Noga direalisasikan cepat agar mempermudah akses transportasi bagi kemajuan pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat enam kampung.

Dengan adanya transportasi udara itu juga akan mendukung efektivitas pelayanan pemerintahan di distrik hingga kampung-kampung.

“Untuk lokasi pembangunan lapangan terbang sudah disepakati bersama dan disiapkan masyarakat. Tempatnya strategis untuk menjangkau enam kampung. Masyarakat juga sudah sepakat bantu pemerintah dan perusahaan dalam proses pembangunan lapangan terbang,” imbuh Kelabetme.

Sementara itu, Yulian Ogol Magai, mahasiswa asal distrik Hoya, berharap agar keinginan masyarakat dari enam kampung itu dapat terealisasi demi kemajuan pembangunan di wilayah pegunungan.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

“Selama ini akses transportasi di bagian pegunungan Papua sangat susah. Satu-satunya masyarakat harus sewa helikopter milik TNI AU dengan biaya ratusan juta hanya sekali terbang. Ini sangat disayangkan,” katanya.

Dengan anggaran yang telah dialokasikan Pemkab Mimika, harap Magai, kerinduan masyarakat Hoya segera ada lapter baru dapat diwujudkan. Hanya dengan itu cerita pilu selama ini bakal berakhir.

“Dana sudah ada, jadi segera bangun lapangan terbang. Jangan ada kata tunda dan alasan lainnya,” ujar Yulian.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.