Presiden Jokowi Menghendaki Nyawa Pilot Susi Air Diutamakan

0
541
Pilot Phillips Mark Mehrtens dikelilingi Egianus Kogeya dan anggotanya. (TPNPB - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Upaya pembebasan pilot Phillips Mark Mehrtens dari tangan kelompok Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB) pimpinan Egianus Kogeya mendapat perhatian serius presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Sudah sebulan lebih pilot berkebangsaan New Zealand itu disandera sejak 7 Februari 2023. Penyanderaan dilakukan pasukan bersenjata di runway lapangan terbang Paro, distrik Paro, kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Pilot disandera kelompok Egianus Kogeya sebelum pesawat jenis Pilatus Porter yang mengangkut lima penumpang dari Timika mendarat di lapter Paro dibakar.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

Presiden Joko Widodo menyarankan langkah pembebasan pilot Phillips harus lebih hati-hati. Permintaan itu menjadi bahasan khusus dalam rapat terbatas di kota Jayapura begitu tiba dari Jakarta dalam rangka kunjungan kerjanya ke Papua.

Jokowi bahkan minta upaya pembebasannya harus dengan sangat hati-hati. Keselamatan sang pilot diingatkan lebih diprioritaskan dalam misi penyelamatan dari tawanan kelompok penyandera.

ads
Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Tadi malam kita rapat internal, salah satunya membahas [kasus penyanderaan pilot] itu. Yang paling penting, dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama,” ujarnya menjawab wartawan usai peresmian gedung Papua Muda Inspiratif di kawasan Youtefa, Abepura, kota Jayapura, Selasa (21/3/2023), dilansir akun YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden RI juga merespons keluhan dari sejumlah maskapai penerbangan yang memilih tidak lagi melayani wilayah pedalaman Papua.

Baca Juga:  Komnas HAM RI Didesak Selidiki Kasus Penyiksaan Warga Sipil Papua di Puncak

“Tadi malam sudah kita bicarakan mengenai itu. Nanti ditanyakan ke Kapolri atau ke Panglima,” singkat Jokowi.

Apa isi perintahnya, belum sempat dibeberkan ke publik.

Sekalipun tidak mau bicara, sumber lain menyebutkan, presiden Jokowi saat rapat terbatas telah memerintahkan TNI dan Polri untuk ikut mengamankan penerbangan di wilayah pegunungan Papua pasca penyanderaan terhadap pilot Susi Air.

 

REDAKSI

Artikel sebelumnyaWaspadai Sindrom Politik “Tiba-Tiba Baik” Jelang Pemilu 2024
Artikel berikutnyaSikapi Situasi Dekai, Mahasiswa Yahukimo Sampaikan 9 Pernyataan Sikap