BeritaEkonomiMama-mama Tunggu Janji Pj Bupati Tata Drainase di Pasar Lama Sentani

Mama-mama Tunggu Janji Pj Bupati Tata Drainase di Pasar Lama Sentani

Editor :
Markus You

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Rencana penataan drainase di bekas pasar lama Sentani yang dijanjikan pejabat bupati kabupaten Jayapura beberapa waktu lalu, sedang ditunggu mama-mama Papua. Ini karena belakangan sering hujan di kota Sentani mengakibatkan mereka tidak nyaman berjualan.

Pantauan suarapapua.com, mama-mama penjual ikan air tawar memilih tetap bertahan dengan cara berdiri di depan jualan meskipun hujan dan luapan air makin meninggi. Mereka tidak memikirkan juga bau limbah. Berbagai jenis sampah bekas meluap dari parit hingga berhamburan ke jalan raya.

Mama-mama bertahan dengan harapan jualan mereka laku.

Situasi bikin mama-mama penjual ikan danau dongkol. Karena itu, mereka berharap, pernyataan penjabat bupati pada 8 Maret 2023 di halaman kantor bupati Jayapura, segera direalisasikan.

“Bicara-bicara itu harus ada tindak lanjut. Ini sekarang musim hujan, kadang kami bingung mau angkat ikan taruh di mana? Tempat jualan ini selalu begini,” kata Katrina Tokoro, Selasa (9/5/2023).

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Mama asal Sentani yang juga penjual ikan danau di pasar lama itu mengatakan, tiap menjelang sore sudah biasa langganan macet. Akibatnya, jualan mereka tak luput dari cipratan air kotor.

“Motor atau mobil pas lewat itu sering mereka tabrak air di jalan berlubang sampai ikan-ikan juga kena air kotor,” cerita Katrina.

Banyak warga kota Sentani merasa iba dengan kondisi jelek yang biasa dialami mama-mama penjual ikan air tawar.

Yulianus, salah satu pengendara sepeda motor, juga sesalkan dengan burunya kondisi jalan pasar lama yang bahkan selalu saja macet.

“Jalan sudah kecil baru kendaraan parkir sembarang. Wajar terjadi macet. Bikin ganas saja,” ujarnya.

Warga kota Sentani ini menyayangkan kondisi mama-mama Papua yang berdagang sayur dan ikan di tempat yang sangat tidak layak.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Harus ada tempat untuk mama-mama ini. Kasihan jualan kena debu, terus kalau hujan, air kotor naik, tapi mereka tetap bertahan. Jualan di depan jalan. Orang dinas terkait pasti tahu dan pernah lihat, jadi tolong perhatikan mama-mama ini,” kata Yulianus.

Sebelumnya, penjabat bupati Jayapura menyatakan lokasi bebas pasar lama sedang ditata karena terlihat kian semrawut. Penataan dilakukan agar mama-mama tidak lagi berjualan ikan di atas parit atau selokan.

“Lokasi pasar lama ini kita ada dalam penataan. Pembersihan saluran dan penataan untuk saudara-saudari kita yang berjualan ikan di atas saluran. Jual jangan dari tempat seperti begini,” ujar Triwarno Purnomo kepada wartawan di Sentani, Rabu (8/3/2023).

Purnomo mengaku telah melakukan tatap muka dengan para pedagang dan mendengar langsung apa yang diharapkan.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

“Saya sudah ketemu mereka dan saya sudah tahu apa yang menjadi keinginan mereka.”

Hasil tatap muka, katanya pedagang ikan danau di pasar lama Sentani bersedia direlokasi agar bisa berjualan dari tempat yang layak.

“Mama-mama pedagang ikan mau [berjualan] dari lokasi, tetapi mereka tidak mau direlokasi ke belakang. Kita tahu kalau di depan itu memudahkan mereka. Pasti proses normalisasi drainase dengan tetap mengikuti keinginan mama-mama. Saya tidak akan taruh mereka berjualan di belakang,” tuturnya.

Selain drainase, penataannya termasuk kios-kios yang ada agar mama-mama penjual ikan danau ada tempat untuk beraktivitas.

“Mungkin kita akan tata lebih baik dulu kios-kios itu supaya bisa ada tempat bagus untuk mama-mama yang berjualan ikan,” imbuh Triwarno. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.