Tanah PapuaDomberaiSekelompok “Bayaran” Adang Massa Aksi APMS

Sekelompok “Bayaran” Adang Massa Aksi APMS

SORONG, SUARAPAPUA.com — Aksi massa dari Aliansi Peduli Masyarakat Sorong (APMS) menolak Yan Piet Mosso sebagai penjabat (Pj) bupati kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (24/8/2023), digagalkan oleh sekelompok orang yang diduga kaki tangannya.

Pengadangan massa aksi penolakan Yan Piet Mosso yang diduga dilakukan sekelompok “bayaran” terjadi tadi, saat massa APMS hendak memasuki halaman kantor bupati Sorong.

Massa aksi APMS diadang sekelompok orang, Kamis (24/8/2023). (Reiner Brabar – Suara Papua)

Ricky Mlasmene, koordinator aksi mengaku sangat kecewa dengan tindakan sekelompok orang yang membatasi aksi APMS.

Baca Juga:  Laporan Warga Tambrauw, 106 Orang Mengungsi ke Hutan

“APMS hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat kabupaten Sorong, namun sangat disayangkan karena aksi kami dibatasi oleh sejumlah orang yang diduga sebagai kaki tangan dari Yan Piet Mosso [penjabat bupati Sorong],” kata Ricky kepada suarapapua.com di Aimas sebelum bubar dari lokasi aksi, Kamis (24/8/2023).

AMPS mempertanyakan alasan dan maksud tindakan dari sekelompok orang tersebut. Kata Ricky, kelompok ini patut dipertanyakan ada kepentingan apa sampai mereka berani lakukan?.

Baca Juga:  Pemerintah Wajib Hormati Hak Masyarakat Adat di Provinsi Papua Tengah

“Harus ditelusuri apa kepentingan mereka sampai mendukung penjabat bupati Sorong yang saat ini sedang diperiksa di Jakarta sampai aksi kami dihalangi? Kami masyarakat Sorong tidak mau punya pemimpin yang terlibat korupsi. Kabupaten Sorong harus bersih dari KKN [korupsi, kolusi, dan nepotisme],” tegasnya.

Sejumlah pamflet penolakan Pj Bupati Sorong dipajang, Kamis (24/8/2023). (Reiner Brabar – Suara Papua)

Sementara itu, Esau Klagilit, salah satu massa aksi, menyatakan, aksi penolakan tidak akan berakhir.

APMS menurut Klagilit, akan kembali turun aksi dengan jumlah massa yang lebih besar pada awal pekan depan, Senin (28/8/2023).

Baca Juga:  Jurnalis Diteror, Kantor Redaksi Dibom, Kebebasan Pers Dibungkam

“Aksi hari ini batal. Kami tidak mau terjadi konflik antara kami masyarakat Sorong sendiri. Jadi, kami memilih mengalah dan menunda aksi hari ini. Nanti minggu depan, kami akan kembali melakukan aksi penolakan Yan Piet Mosso sebagai Pj bupati Sorong dengan kekuatan massa yang lebih besar,” ujar Esau. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Perawat RSUD Deiyai Meninggal Akibat Keracunan Makanan, Polres Nabire Didesak Umumkan...

0
“Kami masih duka. Dan, sampai detik ini kami keluarga korban masih menunggu informasi dari polisi, apa hasil uji lab terhadap sampel makanan yang sudah dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura? Hasil lab itu harus segera diumumkan supaya ada upaya pencegahan, jangan sampai kejadian sama juga menimpa orang lain,” ujar Ferdinant Pakage, suami korban keracunan makanan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.