Mahasiswa Unimuda Sorong sedang berorasi di halaman kampus, Selasa (12/9/2023). (Reiner Brabar - SP)
adv
loading...

AIMAS, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Papua Barat Daya, mempertanyakan gedung gereja yang katanya telah dibangun di dalam lingkungan kampus Unimuda.

Ftiyen Meubun, salah satu mahasiswa Unimuda, dalam orasinya, Selasa (12/9/2023), menegaskan, pihak kampus Unimuda Sorong telah melakukan pembohongan publik terkait pembangunan gedung gereja di lingkungan kampus.

“Kami keliling kampus cari keberadaan gedung gereja yang katanya sudah dibangun itu. Tetapi kami tidak ketemu juga. Tidak ada gereja, berarti itu pembohongan publik. Tipu saja,” tegasnya saat aksi damai yang digelar di halaman kampus Unimuda Sorong.

Baca Juga:  Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

Meubun menyatakan, pihak Unimuda segera klarifikasi pemberitaan media terkait pembangunan gedung gereja di dalam kampus Unimuda.

“Mahasiswa Unimuda minta rektor segera mengklarifikasi, sehingga tidak terkesan pembohongan publik. Faktanya jelas tidak ada bangunan gereja di lingkungan kampus Unimuda Sorong,” ujarnya.

ads

Dilansir pwmu.co, rektor Unimuda Sorong Rustamadji mengatakan, Muhammadiyah harus terbuka bagi semua orang.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

“Multikultur harus tercermin dalam dakwahnya,” kata dia sambil memberi beberapa contoh fenomena itu.

Misalnya, kata Rustamadji, di sebelah Unimuda Sorong ada SMA Teologi Kristen dan SMP Teologi Kristen Protestan.

“Kepala-kepala sekolahnya alumni sekolah Muhammadiyah dan Unimuda Sorong. Mayoritas lulusannya SMA Teologi masuk di Unimuda. Selain itu, lulusan-lulusan seminari, suster-suster juga banyak yang masuk di Unimuda,” ungkapnya.

Baca Juga:  MRP dan DPRP Fraksi Otsus se-Tanah Papua Minta Jokowi Terbitkan Perppu Hak Politik OAP

Menurut Rustamadji, Muhammadiyah Sorong harus membumikan moderasi keberagaman di Tanah Papua.

Rustamadji bahkan mengaku di tengah-tengah kampus Unimuda yang seluas 67 hektar berdiri bangunan gereja.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berusaha mengkonfirmasi pihak Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. []

Artikel sebelumnyaBelum Ada Lokasi Baru, 169 KK Pengungsi di Dekai Keluhkan Stok Bama
Artikel berikutnyaMarape Tarik Pernyataannya Terkait HAM Papua