BeritaAparat di Nduga Datangi Kantor Klasis Gereja Kingmi dan Menangkap 5 Orang...

Aparat di Nduga Datangi Kantor Klasis Gereja Kingmi dan Menangkap 5 Orang Warga

Editor :
Elisa Sekenyap

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Dikabarkan bahwa terjadi pengerebekan olah aparat Kepolisian Sub Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz di Kantor Klasis Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua di Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 17 September 2023 pukul 23: 30 Wit.

Selain pengerebekan, terjadi penangkapan terhadap 5 orang di Kantor Klasis gereja Kingmi di Tanah Papua di Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga pada 17 September 2023.

Empat orang yang ditangkap tersebut adalah Ev.Urbanus Kogoya, S.Th (anak dari Ketua Klasis Gereja Kingmi di Kenyam,  Marko Kogoya anak Ketua Klasis, tenaga honorer Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nduga, Indisina Gwijangge, anak mantu Ketua Klasis Kenyam, Barini Gwijangge, salah satu pemuda Nduga, dan salah satu warga yang belum diketahui identitasnya.

Dalam aksi pengerebekan hingga penangkapan itu, warga melaporkan awalnya terjadi pengepungan Kantor Klasis Gereja Kingmi. Selanjutnya dilanjutkan dengan pengerebekan ke dalam kantor klasis tanpa pemberitahuan kedatangan.

Bendahara I Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, Pdt. Nataniel Tabuni ketika dikonfirmasi suarapapua.com dari Jayapura, Selasa (19/9/2023) membenarkan aksi pengerebekan yang terjadi di Kantor Klasis Gereja Kingmi di Kenyam.

Kata Pdt. Tabuni aksi itu terjadi ketika ia dan Ketua Koordinator Penginjilan Sinode Kingmi, Pdt. Yairus Elopore saat bermalam di Kantor Klasis Kingmi di Kenyam Kabupaten Nduga.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

“Saya bersama Ketua Koordinator Penginjilan Pdt. Yairus Elopore bersama-sama sedang tidur di kantor Klasis Kenyam, dan Brimob [aparat] tanpa tunjukkan surat perintah langsung masuk pintu kantor klasis [Kenyam] di dalamnya.”

“Kemudian naik ke lantai 2 ditempat yang sedang saya tidur menginterogasi kami, tarik kami turun dan saat itu juga saya tanya mereka, kenapa malam-malam datang tangkap kami seperti pencuri. Seketika itu langsung memukul saya dan gigi saya roboh.”

“Setelah itu pak ketua klasis berteriak dalam nama Yesus, beliau turun dari lantai 2 ke bawa, Brimob sudah kasih rusak pintu kamar yang diisi oleh anak Ev. Urbanus Kogeya. Saat itu juga bapak ketua klasis dipukul ditendang dengan sepatu laras,” jelas Pdt. Tabuni.

Selain itu katanya aparat menangkap anak dari ketua klasis dan sejumlah pemuda yang sedang bersama mereka di kantor klasis. Mereka yang ditangkap katanya di bawa ke Kantor Mapolres Nduga.

Pdt Tabuni juga mengaku bahwa kejadian itu disaksikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Nduga yang sempat mendatangi Kantor Klasis Kingmi.

Baca Juga:  Nomenklatur KKB Menjadi OPM, TNI Legitimasi Operasi Militer di Papua

“Aparat juga sempat menyampaikan nada ancaman kepada Ketua DPRD,” katanya.

Pdt. Tabuni mengaku bahwa pihaknya ke Nduga pada Jumat lalu melalui Timika guna melakukan doa pemulihan dengan masyarakat atas kondisi konflik di Nduga.

“Katanya, ketika tiba di bandara Nduga, ia sempat berdoa dengan aparat TNI dan Polri yang ada di Nduga dan mereka mengetahui tujuan kedatangan kami, tetapi akhirnya terjadi seperti pengerebekan dan penangkapan itu.”

Ia mengatakan bahwa buntut dari kejadian tersebut, warga masyarakat dan umat dari sejumlah gereja di Kabupaten Nduga di Kenyama gelar aksi protes di jantung kota Kenyam, sekaligus meminta aparat melepaskan sejumlah pemuda yang ditahan.

“Kapolres berjanji akan melepaskan pemuda yang ditahan. Selain itu menyoroti pemerintah karena aparat melakukan aksi kekerasan terhadap pimpinan umat,” pungkasnya.

Pintu Kantor Klasis Gereja Kingmi di Tanah Papua di Kenyam yang rusak. (Ist – SP)

Keterangan pihak Kepolisian
Pihak kepolisian dari Polres Nduga membenarkan aksi penangkapan lima warga Nduga pada 17 September 2023 (dini hari) oleh personel Sub Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz.

Polisi menduga, lima warga sipil tersebut merupakan pendukung KKB di wilayah itu.

“Diamankan 5 orang warga sipil yang diduga kuat mendukung kelompok KKB. Hal ini berdasarkan pengakuan dari pelaku tentang keikutsertaan mereka, yang diperkuat dengan adanya dokumentasi berupa foto di handphone (ponsel) yang disita,” kata Kapolres Nduga Kompol Vinsensius Jimmy melalui Kabag Ops AKP Bayu Pratama Sudirno yang dikonfirmasi, Senin (18/9/2023), sebagaimana dikutib dari seputarpapua.com.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Setelah ditangkap, kelima warga sipil dibawa ke Polres Nduga dan dilakukan pemeriksaan atas keterlibatan mereka mendukung KKB yang diketahui merupakan kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Karena itu, langkah-langkah yang diambil Polres Nduga terkait aksi protes itu, Kapolres Nduga didampingi Kabag Ops telah menemui langsung Sekda Nduga dan Ketua DPRD untuk membahas proses penangkapan.

Kapolres Nduga bersama Sekda dan Ketua DPRD juga telah menemui keluarga lima warga yang ditangkap serta warga lainnya di rumah tempat dilakukan penangkapan.

“Terhadap kelima pelaku, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kapolres Nduga telah melakukan koordinasi dengan Pj Bupati guna penyelesaian permasalahan tersebut,” kata Kabag Ops.

Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo ketika dikonfirmasi suarapapua.com dari Jayapura mengaku belum mendapat keterangan resmi terkait kejadian tersebut.

“Saya belum dapat keterangan resminya,” jelas Kabid Humas Polda Papua singkat melalui pesan whatsaap, Selasa (19/9/2023).

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.