Kontrakan Ikatan Pelajar Mahasiswa Yalimo (IPMAYAL) di kota studi Makassar, Sulawesi Selatan. (Supplied for SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kabupaten (Pemkab) Yalimo, provinsi Papua Pegunungan, diminta membangun asrama mahasiswa dan pelajar asal kabupaten Yalimo di kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan.

Hal itu disampaikan generasi penerus Yalimo yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Yalimo (IPMAYAL) kota studi Makassar, Sabtu (23/9/2023) malam usai acara syukuran mahasiswa Yalimo lulus pasca sarjana.

Acara syukuran dihadiri tamu undangan dan seluruh anggota IPMAYAL di kontrakan Yalimo, Jln. Racing Center, kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Selodi Wandik, senior sekaligus pendiri organisasi IPMAYAL mengatakan, selama beberapa tahun ini memang tidak ada asrama permanen yang disediakan pemerintah daerah buat pelajar dan mahasiswa Yalimo di kota studi Makassar.

Baca Juga:  Mahasiswa Yahukimo di Yogyakarta Desak Aparat Hentikan Penangkapan Warga Sipil

Kata Wandik, selama ini hanya diupayakan rumah kontrak yang tidak cukup menampung seluruh anak Yalimo di kota Daeng. Tidak ada kebijakan pemerintah daerah untuk bangun sebuah gedung layak agar dijadikan sebagai asrama pelajar dan mahasiswa Yalimo.

ads

“Sejak tahun 2012 sampai sekarang ini anak-anak masih tinggal di rumah yang dikontak per tahun. Kalau dihitung-hitung pertahunnya uang sewa kontrakan yang dikeluarkan itu bisa digunakan untuk bangun asrama permanen. Kami bermaksud membantu pemerintah daerah Yalimo selaku orang tua kami. Kalau sekalian bangun asrama itu sudah selesai, tidak perlu harus anggarkan dana pertahun untuk bayar kontrakan,” tutur Selodi.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua
Suasana ibadah syukur atas wisuda mahasiswa Yalimo di kota studi Makassar, Sabtu (23/9/2023) malam. (Supplied for SP)

Kondisi yang dialami anak-anak Yalimo tersebut dibenarkan Welmus Kepno, sekretaris IPMAYAL.

Welmus berharap ada kebijakan Pemkab Yalimo untuk menjawab kerinduan generasi muda penerus masa depan, yakni perlu ada asrama.

Alasannya, kata Welmus, sesuai fakta bahwa setiap tahun jumlah mahasiswa dari Yalimo di Sulawesi Selatan terus bertambah. Karenanya banyak yang memilih tinggal di indekos lantaran kapasitas asrama tak mampu menampung seluruh mahasiswa.

“Setiap tahun jumlah mahasiswa selalu bertambah. Angkatan tahun 2023 saja 15 mahasiswa yang kami dari ikatan terima ditambah dengan mahasiswa lama di sini ada 42 orang, sementara asrama hanya satu saja. Itu pun kontrakan,” kata Kepno.

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

Karena itu, mahasiswa minta bangun asrama agar selanjutnya dapat belajar dengan tenang dan pulang sesuai harapan orang tua dan pemerintah untuk membangun daerah.

“Mau tidak mau pemerintah daerah harus bangun asrama permanen, karena kami ini aset masa depan,” ujarnya berharap.

Aspirasi tersebut disampaikan ke Pemkab Yalimo agar diakomodir dalam penetapan anggaran APBD Perubahan 2023. Atau, minimal dalam APBD induk tahun anggaran 2024. Jika tidak direspons, mereka ancam akan turun aksi di Elelim, ibu kota kabupaten Yalimo. []

Artikel sebelumnyaBeredar Surat Instruksi Palsu, Haluk: ULMWP Tidak Pernah Terbitkan
Artikel berikutnyaCuaca Ekstrem, Warga Diminta Tidak Buang Sampah Sembarang