ArtikelPerang Nuklir Bakal Akan Terjadi Menandai Perang Dunia III

Perang Nuklir Bakal Akan Terjadi Menandai Perang Dunia III

Oleh: Selpius Bobii
*) Koordinator Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua (JDRP2)

Dunia sedang dilanda berbagai krisis. Ini diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggungjawab dalam mengatur alam semesta dan isinya. Organisasi dunia, seperti PBB tidak memainkan peran dengan arif dan bijaksana.

Tampaknya PBB tidak memainkan peran sebagaimana tujuan terbentuknya organisasi dunia ini. PBB gagal menciptakan suasana yang kondusif bagi dunia, baik yang terlihat maupun tidak terlihat melanda sakit bersalin, artinya mengalami penderitaan yang paling hebat. Di mana-mana ada derita, ada duka cita, ada tangisan, ada tetesan darah, dan lain sebagainya.

Krisis yang melanda dunia ini diakibatkan oleh kesombongan manusia yang telah melampaui batas batas kewajaran, bahkan kesombongan manusia telah menerobos batas-batas nilai-nilai universal yang dijunjung tinggi oleh umat manusia yang mencintainya. Bahkan kesombongan manusia berusaha menandingi Bapa Yahwe sebagai pencipta alam raya dan segala isinya.

Di dalam Alkitab telah menubuatkan hal-hal ini yaitu tanda tanda akhir zaman. Termasuk bangsa yang satu melawan bangsa yang lain. Untuk menggenapi itu, percikan-percikan untuk memasuki babak perang dunia ketiga sudah mulai terlihat.

Dunia ini sudah memang dimabukkan oleh manusia tertentu yang sudah dikuasai nafsu untuk menguasai dunia. Semakin terlihat, antara bangsa-bangsa di dunia ini saling menunjukkan taringnya masing-masing. Tak ada bangsa di dunia yang mau ketinggalan, semuanya berlomba.

Baca Juga:  Kura-Kura Digital

Jika tujuan berlomba untuk kedamaian dan kemakmuran masyarakat semesta, maka itu yang sangat baik dan itulah yang diharapkan oleh warga semesta. Tetapi tujuannya adalah ingin menguasai dunia, ingin menaklukkan dunia, ingin menguasai pasar, ingin mendominasi pasar global, dan ingin merampok wilayah lain yang adalah bukan wilayahnya. Ini adalah kegilaan zaman pasca modern ini. Semakin tinggi pengetahuan dan teknologi canggih, kebanyakan umat manusia di dunia ini makin tidak waras lagi.

Masih dalam ingatan kita bahwa perang antara Rusia dan Ukraina masih sedang berlangsung dimulai dari tahun 2022. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tidak mampu mengatasi perang antara Rusia dan Ukraina. PBB tidak berani memberikan sanksi embargo secara tegas dan ketat kepada Rusia yang telah menginvasi perang melawan Ukraina, yang mana Rusia telah menguasai beberapa wilayah dari Ukraina. Rusia juga tidak mau dengar sorotan dan kecaman dari PBB serta negara tertentu yang menginginkan perdamaian permanen antara kedua negara itu. Perang antara Rusia dan Ukraina belum menemukan formula yang cocok untuk berdamai antara kedua belah pihak.

Di saat dunia melanda krisis multi dimensi, Hamas – Palestina pun tidak mau tinggal diam. Secara tiba-tiba Hamas yang adalah Organisasi Islam Garis Keras melakukan serangan mematikan ke Israel pada 7 Oktober 2023 di saat bangsa Israel sedang masuk dalam suasana Perayaan Yom Kippur. Sehingga hari itu 250 warga Israel tewas dan 2.000 warga mengalami luka. Israel juga mulai melakukan serangan balik, sehingga ratusan warga Palestina di jalur Gaza tewas.

Baca Juga:  Indonesia Berpotensi Kehilangan Kedaulatan Negara Atas Papua

Perdana Menteri Israel nyatakan perang hadapi Hamas di jalur Gaza. Ia serukan warga Palestina segera pergi dari jalur Gaza karena Israel siap hancurkan jalur Gaza. Perang sengit sedang terjadi antara Israel dan Hamas di jalur Gaza.

Presiden Amerika Serikat mengutuk serangan tiba-tiba dari Hamas itu. Dan, ia nyatakan Amerika Serikat siap memberikan dukungan apa saja bagi Israel untuk hadapi perang melawan Hamas di jalur Gaza.

Anehnya adalah bahwa antara pagar pembatas antara Israel dan Hamas Palestina itu ada kawat dan kamera pendeteksi gangguan atau serangan dari pihak luar. Tetapi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 tidak terdeteksi oleh kamera-kamera canggih yang dimiliki Israel. Para teroris Hamas masuk lewat terowongan dan pagar pembatasnya dibom, lalu menerobos masuk ke wilayah Israel dan membunuh 250 warga sipil yang sedang bersiap diri untuk merayakan hari raya Yom Kippur. Apakah ini maksud Tuhan, ataukah fenomena biasa yang tak terduga? Entahlah.

Tanggal 5 Oktober 2023 pada jam 12 siang, saat saya berdoa, Roh Kudus mengingatkan saya melalui nat Alkitab dalam kitab Yudit pasal 2 ayat 1 sampai 20 bahwa Nebukadnezar Raja Babel menggerakkan pasukannya untuk mendatangkan ‘malapetaka bumi semesta’. Hari itu, saya hanya berdoa pasrah biarlah kehendak Tuhan yang terjadi atas dunia ini. Dua hari kemudian pada 7 Oktober 2023 terjadi serangan mematikan secara tiba-tiba oleh Hamas ke warga Israel.

Baca Juga:  Musnahnya Pemilik Negeri Dari Kedatangan Bangsa Asing

Kemungkinan ini akan mengarah ke perang dunia ketiga karena ada banyak negara siapkan perang nuklir. NATO juga sedang bersiap diri untuk menghadapi perang nuklir.

Yang dikhawatirkan adalah jangan sampai peristiwa di Timur Tengah (Israel dan Hamas – Palestina) ini, bisa saja dunia terbagi dalam dua blok yaitu blok Islamis dan blok Kristen. Karena saat ini negara-negara Islam garis keras sedang berada di belakang Hamas – Palestina, seperti Iran dan Indonesia yang selalu menentang Israel secara frontal di forum-forum lokal, nasional dan internasional. Dan hal ini bisa saja akan memicu perang dunia ketiga. Karena Amerika Serikat juga sudah nyatakan siapkan mengirimkan bantuan apapun kepada Israel untuk menghadapi perang melawan Hamas – Palestina.

Mari kita berdoa bagi kedamaian permanen bagi Israel dan Hamas – Palestina, juga Rusia dan Ukraina, serta kedamaian dan kesejahteraan bagi dunia. Juga kita berdoa agar dalam situasi dunia yang sedang dilanda krisis multi dimensi ini, Tuhan pencipta semesta alam memulihkan keadaan bagi bangsa Papua. (*)

Deiyai, 9 Oktober 2023

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.