JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Penjabat Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso, mengatakan bahwa tambang emas Porgera yang sangat penting di Provinsi Enga akan dibuka pada tahun baru (2024).
Ada harapan bahwa tambang ini akan dibuka bulan lalu, namun berbagai faktor telah menyebabkan penundaan.
Rosso mengatakan bahwa penandatanganan baru-baru ini atas sewa pertambangan khusus untuk New Porgera Ltd telah membuka jalan bagi Barrick Gold dan mitranya, Zijin Corporation, untuk memulai kembali kegiatan pertambangan, setelah terhenti selama tiga tahun dalam negosiasi sewa.
Rosso mengakui bahwa masalah hukum dan ketertiban di sekitar lokasi tambang masih menjadi masalah serius.
“Tetapi kami telah memiliki komisaris polisi dan polisi yang menanganinya,” katanya.
“Kami telah membentuk Pasukan Kumul baru yang pada dasarnya akan menangani banyak masalah seputar perlindungan proyek dan hal-hal lain termasuk Porgera. Kami akan menambah jumlah polisi dan tentara di Porgera dan juga memastikan bahwa keselamatan warga di sana dan para pekerja tambang terlindungi.”
PNG Business News melaporkan bahwa kepala eksekutif Barrick, Mark Bristow, mengatakan bahwa tergantung pada kesepakatan mengenai kompensasi, tambang akan dimulai kembali sebelum akhir tahun ini.
Ia mengatakan bahwa perekrutan sedang dipercepat untuk mempekerjakan seluruh tenaga kerja yang akan dibutuhkan ketika tambang mulai meningkatkan operasi segera setelah kesepakatan-kesepakatan tersebut berlaku.
“Ini merupakan jalan yang panjang, namun akhirnya sudah di depan mata,” kata Bristow.
“Negosiasi antara Barrick, pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya membutuhkan kesabaran dan ketekunan, namun semangat kemitraan yang dijalankan pada akhirnya membuahkan hasil yang dapat diterima oleh semua pihak.”
“Komitmen Barrick terhadap kemitraan dengan negara tuan rumah juga tercermin dalam struktur kepemilikan NPL, yang memastikan pembagian nilai yang adil dari nilai yang diciptakan oleh Porgera dengan semua pemangku kepentingan,” katanya.