Tanah PapuaMeepagoKenakan Busana Sesuai Cita-cita, Ribuan Anak Paniai Rayakan Hari Anak Kingmi Papua

Kenakan Busana Sesuai Cita-cita, Ribuan Anak Paniai Rayakan Hari Anak Kingmi Papua

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Biro Pelayanan Anak dan Remaja Gereja Kingmi di Tanah Papua, koordinator Paniai, menyelenggarakan ibadah dan pawai untuk merayakan lahirnya Hari Anak Kingmi Papua ke-8, Rabu (19/10/2023), di gedung gereja Kingmi Antiokia, Iyaitaka, Enarotali, Paniai.

Ribuan anak dan remaja dari 12 klasis yang tersebar di Paniai hadir dalam perayaan diawali ibadah dan diakhiri dengan pawai.

Tampak unik, mereka hadir dengan beragam busana sesuai cita-cita yang diimpikan, seperti mengenakan baju dinas gubernur, bupati, camat, suster, pendeta, TNI, polisi, pilot, dokter, dan sebagainya. Selain itu, berbagai tulisan seruan doa dan perlindungan terhadap anak juga mereka bawa.

Dalam perayaan bertema “Menangkan anak, selamatkan Gereja”, dan sub tema “Anak istimewa di hadapan Tuhan” (Markus 10: 13-16) itu dihadiri seluruh badan pengurus gereja dari tingkat koordinator hingga klasis. Bahkan, ketua Departemen Pelayanan Anak dan Remaja Sinode Papua, Angganeta Sobuber, juga turut hadir.

Pdt. Gerard Gobai, ketua Koordinator Gereja Kingmi Paniai, sebelum pawai dalam sambutan ibadah, mengatakan, dunia adalah tempat sarangnya kejahatan. Pembunuhan, seksual, pemabukan, pencurian, perjudian dan segala macam kejahatan tidak akan pernah berhenti. Untuk menghindarinya, kata Gobai, kuncinya mampu menangkan diri.

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

“Caranya bagaimana? Kembali ke orang tua dan kalian anak-anak sendiri. Untuk orang tua, anak itu cepat sekali terpengaruh dengan pergaulan, apa yang anak itu rasakan, lihat dan dengar, maka didiklah anak-anak kalian dengan baik. Harus selalu tunjukkan hal-hal positif. Karena kalau yang ditunjukkan tidak baik, itu juga yang akan ditiru anak. Marah sampai pukul tidak akan pernah mempan. Jadilah panutan yang bikin anak bangga ke kalian orang tua,” pesannya.

Kepada anak, diminta harus mampu menghindar segala kejahatan agar apa yang dicita-citakan tercapai.

“Caranya bagaimana? Selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. Tidak boleh melawan orang tua, pengasuh di gereja, guru di sekolah dan pokoknya semua orang. Yang baik ditiru, tidak baik, tidak boleh. Supaya cita-cita sesuai baju yang kalian ada pakai itu nanti besar bisa kalian pakai,” tutur Gobai.

Dan terutama, lanjut Gerard, supaya umur panjang terus ditambahkan Tuhan sesuai kitab Amsal 3:15, “Umur panjang ada di tangan kanan, kekayaan dan kehormatan di tangan kiri”.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Sementara, Angganeta Sobuber melihat semangat anak-anak ikut perayaan, mengatakan, anak-anak adalah masa depan penerus pemimpin Papua di segala bidang.

“Kalian adalah anak-anak paling istimewa di mata Tuhan. Dan ingat, kalian-kalian ini generasi penerus emas yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di segala bidang sesuai cita-cita kalian di Tanah Papua ini yang akan gantikan kita. Karena dari kalian punya semangat, mama imani sekali tetap Tuhan akan jawab semua harapan dan cita-cita kalian,” pesan Sobuber.

Ev. Yohanes Yeimo, ketua panitia peringatan Hari Anak Kingmi Papua ke-8, pada kesempatannya menyampaikan salut dan terimakasih kepada para pengasuh sekolah minggu di 12 klasis yang selalu bina dan didik menanamkan benih-benih kebenaran Firman Tuhan ke anak-anak.

“Salut dan terimakasih terutama kepada kalian pengasuh yang tidak berlatar pendidikan agama. Namun karena Tuhan kasih hikmat, kalian bisa bina dan didik anak-anak. Karena mereka ini estafet kepemimpinan terutama dalam pelayanan Gereja ini,” ucap Yeimo.

Usai ibadah, pawai keliling kota Enarotali dilakukan sambil membawa berbagai seruan tulisan yang dipersiapkan sebelumnya. Seperti diantaranya, “Stop Pembunuhan”, “Stop Miras”, “Stop Rolex”, “Stop Jual Tanah”, “Jangan paksa. Biarkan kami anak-anak menentukan masa depan kami sendiri”, dan seterusnya.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Rute pawai, star dari halaman gereja, lewati pos Brimob, turun Iyabutu, lanjut pasar sentral, PLN lama, modern, Ugibutu, Kogekotu, pelabuhan Ibumomaida, bandara, lapangan Karel Gobai dan kembali finish di Gereja.

Pantauan suarapapua.com, mereka berhenti sejenak di lapangan Karel Gobai menyampaikan beberapa pesan sesuai seruan tulisan dan mendoakan anak-anak.

Selama pawai, sambil menyanyikan lagu-lagu pujian, ketua koordinator pawai Pdt. Derek Utii terus memotivasi anak-anak. Juga, dengan begitu semangat pakai pengeras suara menegur keras orang atau pihak-pihak yang selalu gemar menjalankan dan melakukan hal-hal tidak baik merusak masa depan anak-anak di daerah Paniai selama ini agar segera berhenti.

Untuk diketahui, Hari Anak Kingmi ditetapkan badan pengurus Sinode Gereja Kingmi Tanah Papua pada 19 Oktober 2016, berangkat dari gelombang kasus kematian anak Papua yang tinggi pada tahun 2014-2016. Dengan tujuan agar gereja serius menjalankan amanat Tuhan untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya menjadi generasi terdidik dalam segala bidang. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai Demokrat se-Papua Tengah Jaring Bakal Calon Kepala Daerah Jelang Pilkada...

0
Grace Ludiana Boikawai, kepala Bappiluda Partai Demokrat provinsi Papua Tengah, menambahkan, informasi teknis lainnya akan disampaikan panitia dan pengurus partai Demokrat di sekretariat pendaftaran masing-masing tingkatan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.