PasifikGereja Pasifik Desak COP28 "Dengarkanlah jeritan rakyat, tanah, dan lautan kami"

Gereja Pasifik Desak COP28 “Dengarkanlah jeritan rakyat, tanah, dan lautan kami”

Editor :
Elisa Sekenyap

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Dewan Gereja Pasifik atau Konferensi Gereja-Gereja Pasifik (PCC) akhirnya telah menyelesaikan sidang raya ke – 12 di Noumea, Kaledonia Baru yang dilaksanakan sejak 16 – 23 November 2023.

Dalam pernyataannya mengungkapkan apresiasi atas keramahan warga jemaat dan rakyat di Kanaky, dan juga menyatakan dukungan untuk upaya Kanaky untuk merdeka dari Prancis.

“Kami telah disegarkan kembali oleh hubungan mendalam yang telah diperbarui dan kehangatan keramahtamahan yang telah kami terima. Karunia iman dari orang-orang Kanak kami ini adalah panggilan bagi kami dalam keanekaragaman Pasifik yang kaya, untuk mencari transformasi diri kami dan dunia kami,” demikian bunyi pesan tersebut.

Baca Juga:  Negara Mengajukan Banding Atas Vonis Frank Bainimarama dan Sitiveni Qiliho

Pernyataan itu juga mencatat bagaimana tradisi dan sejarah iman Pasifik diperkaya melalui cerita.

“Melalui cerita kami mengajarkan kepada kaum muda kami untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan. Kami menegaskan seruan kaum muda kami untuk keterlibatan dan pemberdayaan antargenerasi sebagai bagian dari transformasi kami yang sedang berlangsung.”

Dalam pernyataan dewan gereja Pasifik itu menyatakan bahwa Militerisasi Pasifik yang terus berlanjut dan proliferasi senjata nuklir tetap menjadi masalah yang memprihatinkan.

“Kami menyerukan kepada para pemimpin kami sendiri untuk membebaskan rakyat kami dari belenggu bantuan pembangunan oleh orang kaya dan berkuasa sebagai instrumen pengaruh dan kontrol.”

Baca Juga:  Diperkirakan Akan Ada Banyak Demonstrasi di Kaledonia Baru

“Dalam semangat transformasi, kita, gereja-gereja, masyarakat dan bangsa-bangsa di Pasifik, dipanggil untuk bertransformasi menjadi penjaga pulau-pulau dan lautan yang menghubungkan kita.”

Pernyataan tersebut juga mengutuk pembuangan limbah nuklir dan limbah lainnya ke laut Pasifik.

“Kami menyerukan kepada Jepang untuk menghentikan pembuangan air yang terkontaminasi ke lautan kita. Kami akan memandu masyarakat kami dalam proses transformasi yang diperlukan untuk melindungi hutan dan lautan kami dari industri ekstraktif dan penangkapan korporasi.”

Konferensi Gereja-gereja Pasifik juga mendesak COP28 untuk “mendengarkan jeritan rakyat, tanah, dan lautan kita.”

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!
Pengurus baru Konferensi Gereja-Gereja Pasifik. Pdt. James Bhagwan, sekretaris jenderal (kiri), Moderator Penatua Dr Leatulagi Faalevao dari Gereja Kongregasional Samoa Amerika, dan Pendeta Sepiuta Hala’api’api, wakil moderator. (FB – SP)

Pengurus baru PCC
Sidang Raya Konferensi Gereja-Gereja Pasifik juga mengadakan pemilihan, di mana Pdt. James Bhagwan menjadi sekretaris jenderal untuk empat tahun ke depan. Pdt. Jemes Bhagwan merupan sekretaris incumbent periode lalu dari gereja Methodist Fiji. Sementara Moderator baru adalah Penatua Dr Leatulagi Faalevao dari Gereja Kongregasional Samoa Amerika.

Pendeta Sepiuta Hala’api’api dari Keuskupan Polinesia, seorang Anglikan menjabat sebagai wakil moderator.

Sementara Sidang Raya ke-13 tahun 2027 Konferensi Gereja-gereja Pasifik diputuskan dilaksanakan di Fiji dan pada tahun 2031 direncanakan dilaksanakan di Kiribati.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ini Keputusan Berbagai Pihak Mengatasi Pertikaian Dua Kelompok Massa di Nabire

0
Pemerintah daerah sigap merespons kasus pertikaian dua kelompok massa di Wadio kampung Gerbang Sadu, distrik Nabire, Papua Tengah, yang terjadi akhir pekan lalu, dengan menggelar pertemuan dihadiri berbagai pihak terkait di aula Wicaksana Laghawa Mapolres Nabire, Senin (29/4/2024) sore.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.