JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Katolik Cenderawasih Papua di Sulawesi Utara mendukung sikap penolakan lokasi pembangunan kantor Gubernur Papua Pegunungan yang disampaikan Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You belum lama ini.
Mahasiswa Katolik Cenderawasih lalu meminta saudara Ismail Asso agar dihentikan sebagai anggota MRP Papua Pegunungan karena pernyataannya yang ditujukan kepada Uskup Jayapura meresahkan umat Katolik.
“Kami meminta Sdr. Ismail Asso dihentikan dari Anggota MRP Papua Pegunungan karena ungkapannya dapat menjatuhkan pimpinan umat Katolik Papua. Tindakan itu merupakan sikap yang tak pantas diungkapkan seorang pemimpin,” tukas Esau Elopere, Ketua Dewan Pengurus Pusat Mahasiswa Katolik Cenderawasih-Papua dalam pernyataannya di Asrama Kamasan VI Tondano, Sulawesi Utara pada, Jumat (2/2/2024).
Elopere mengakui pernyataan itu disampaikan pihaknya oleh mahasiswa Katolik Papua yang terhimpun dari 5 Keuskupan Regio Papua, yaitu Keuskupan Jayapura, Keuskupan Agung Merauke, Agats, Sorong – Manokwari dan Timika.
Yakobus Wandegau, salah salah mahasiswa Katolik dari Keuskupan Jayapura menyatakan pernyataan sdr. Ismail Asso merupakan pernyataan yang tidak pantas disampaikan, maka katanya pihaknya sebagai mahasiswa Katolik perlu diambil tindakan hukum.
Serupa disampaikan Donatus Soter Momo dari Keuskupan Sorong Manokwari yang menyatakan “kami sangat mendukung langkah penolakan lokasi pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan yang disampaikan Uskup Jayapura, karena hal tersebut merupakan aspirasi rakyat. Masyarakat tidak ingin kehilangan tanah hanya karena kepentingan negara.”
Mahasiswa kembali menyatakan bahwa pihaknya mendukung pernyataan Uskup Jayapura dalam membela masyarakat.
“Saya juga meminta kepada Uskup lain di Tanah Papua tetap berpihak pada umat dan lebih mengedepankan misi keselamatan damai di tanah Papua,” kata Esau Elopere.