Ketua Sinode Kingmi Hadiri Konferensi Pertama Klasis di Musaik

0
2830

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Dr. Benny Giyai, ketua Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua bersama rombongan dari provinsi dan kabupaten, telah berangkat ke Musaik untuk menghadiri konfrensi pertama Klasis Musaik hari Senin (19/3/2018).

Konferensi akan berlangsung selama lima hari, dengan diisi berbagai kegiatan, antara lain pemaparan berbagai materi yang telah disiapkan oleh pihak panitia. Materi umumnya bertujuan untuk penguatan iman jemaat Kingmi yang ada di distrik Musaik.

“Saya datang untuk ikut kegiatan konferensi. Saya dari Jayapura tiba di Dekai hari Sabtu atas undangan panitia. Hari minggu saya di Yahukimo, selanjutnya saya ke Musaik. Di sana saya akan tinggal selama lima hari,” kata Benny di Bandara Nop Goliat Dekai, sambil menunggu pesawat.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

Pendeta Benny didampingi ketua Gembala Geradus Heluka dan wakil bupati Yulianus Heluka, menjelaskan, konferensi akan dimulai 20 Maret 2018. “Penutupannya tanggal 25. Kita akan tiba lebih awal di sana. Nanti kita fokus pada kepemimpinan karena kita punya masyarakat ini sekarang banyak mengalami perubahan,” ungkapnya.

Ketua sinode menuturkan, “Situasi sekarang orang Papua banyak mengalami kehilangan arah. Bagaimana kita bisa siapkan atau bina kita punya para gembala ini, bukan hanya di tingkat jemaat, tetapi bagaimana di tingkat klasis itu juga harus dibina, supaya mereka bisa melihat kondisi-kondisi ini.”

ads
Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Menurutnya, karena selama ini kita semua tenggelam dalam arus permainan orang tertentu, kita tidak tahu gereja kita sedang ke mana, arahnya juga kemana ini belum kita pahami, sehingga selain para pemimpin di Papua, Gereja juga harus ambil posisi dalam situasi demikian, supaya masyarakat bisa hidup terarah bersama pimpinan-pimpinan yang ada, tidak bisa mereka dibiarkan begitu saja dengan perkembangan yang terjadi.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

“Supaya masyarakat kita hidup terarah, seperti orang Baliem biasa bilang kayo kohoo, yang artinya lurus dan terarah, jadi fokus kita itu di situ,” ujarnya.

Lanjut Giyai, “Dalam konferensi ini saya harap jemaat mendapat kekuatan, dari apa yang akan kita sampaikan bentuk materi maupun tulisan.”

Bersama empat orang dari provinsi ditambah lagi dari kabupaten, akan tinggal selama lima hari di Klasis Musaik hingga konferensi berakhir.

 

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaOtsus: Antara Ilusi dan Solusi
Artikel berikutnyaTruk Berpenumpang 20 Orang Terhanyut di Sungai Brasa Yahukimo