Nasional & DuniaTiga Orang Terbunuh Jelang Kunjungan Presiden ke Papua

Tiga Orang Terbunuh Jelang Kunjungan Presiden ke Papua

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com — Tiga orang terbunuh oleh pemberontak di Papua Barat, Indonesia pada, Jumat pekan kemarin menjelang kunjungan presiden ke wilayah yang selama ini bermasalah itu.

Militer Indonesia mengklaim bahwa yang tewas adalah pengemudi sepeda motor yang adalah warga sipil, sementara Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB) mengatakan bahwa mereka yang terbunuh adalah anggota TNI.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

Baca juga: NZ Membantu Negara-Negara Pasifik Dengan Merespon Campak

Insiden di Kabupaten Intan Jaya adalah salah satu dari banyak bentrokan yang disengketakan antara pemberontak dan negara di daerah pegunungan Tengah Papua yang terjadi sejak Desember.

Juru bicara militer, Eko Daryanto yang dikutip dari media pemerintah mengatakan, ketiga pengemudi itu ditembak mati, sebelum tubuh mereka dibacok dengan parang.

Baca Juga:  Prancis Mendukung Aturan Pemilihan Umum Baru Untuk Kaledonia Baru

Baca juga: PM Tuvalu Mencari Bantuan ke Jepang Untuk Bangun ‘pulau buatan’

Sebuah laporan dari Pasukan Pembebasan pro-kemerdekaan Papua mengakui bahwa tentara yang mereka klaim tembak telah tewas dalam baku tembak.

Kantor Berita Antara melaporkan, Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi Papua pada hari Minggu kemarin.

Sumber: radionz.co.nz
Editor: Elisa Sekenyap

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.