Nasional & DuniaProses Pemilihan di Bougainville Akan Dimulai Pada Juni 2020

Proses Pemilihan di Bougainville Akan Dimulai Pada Juni 2020

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Proses pemilihan di Bougainville akan dimulai pada 17 Juni 2020 – dua bulan lebih lambat dari yang semula dimaksudkan.

Komisaris Pemilihan Bougainville, George Manu mengumumkan bahwa surat perintah akan dikeluarkan pada tanggal itu.

Katanya kemarin, sebagaimana dilaporkan Radio New Zealand bahwa tanggal untuk jajak pendapat yang sebenarnya belum diumumkan tetapi kemungkinan akan terjadi pada akhir Juli atau awal Agustus 2020.

Pengumuman ini datang di tengah keadaan darurat yang dikeluarkan untuk mencoba dan memastikan bahwa Covid-19 tidak tersebar di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

Perubahan legislatif pekan lalu berarti bahwa pemilihan sekarang dapat dilakukan dalam keadaan darurat, jika pejabat kesehatan dan keamanan percaya ini mungkin tidak mengorbankan syarat dalam bersosial distance.

Manu mengatakan, sekretaris kesehatan Bougainville telah mengembangkan pedoman yang akan diikuti oleh semua orang, termasuk pejabat komisioner.

Presiden John Momis

Presiden Bougainville, John Momis mengatakan dirinya masih menunggu apakah dirinya memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan tahun ini.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi
John Momis, Presiden Bougainville. (ist)

Pada bulan Februari lalu, parlemen Bougainville menolak upaya pemerintah untuk mengubah konstitusi yang memungkinkan seseorang presiden memperebutkan masa jabatan ketiganya.

Mr. Momis, yang telah menjadi presiden Bougainville selama dua periode terakhir mengatakan untuk menyangkal kesempatan.

Dia mencari referensi dari Mahkamah Agung Papua Nugini tentang tindakan Parlemen Bougainville dan ia mengatakan akan mendengar hasilnya sekitar minggu ini.

Baca Juga:  FIFA Akan Mempromosikan Hubungan 'non-partisan, non-politik' Antara Fiji dan Indonesia

Momis juga mengakui, “jika saya tidak memenuhi syarat, tentu saja tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya akan pergi dan pensiun dan melakukan sesuatu yang lain.”

Ia sendiri mengakui bahwa rencana maju dalam pemilihan berikut karena rakyat telah memanggilnya untuk berdiri lagi, untuk membimbing wilayah melalui negosiasi pada hasil referendum nanti.

Sumber: Radio New Zealand

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai-Partai Oposisi Kepulauan Solomon Berlomba Bergabung Membentuk Pemerintahan

0
"Kelompok kami menanggapi tangisan dan keinginan rakyat kami untuk merebut kembali Kepulauan Solomon dan mengembalikan kepercayaan pada kepemimpinan dan pemerintahan negara kami," kata koalisi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.