BeritaSejumlah Warga Sipil Dikabarkan Ditangkap di Maybrat

Sejumlah Warga Sipil Dikabarkan Ditangkap di Maybrat

 JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Dikabarkan pada, Senin (13/9/2021) bahwa terjadi penangkapan delapan warag sipil, termasuk kepala distrik Aifat, di Maybrat.

“Hari ini (12/9/2021) aparat melakukan penangkapan terhadap 8 orang, termasuk kepada distrik Aifat. Penangkapan kepala distrik dilakukan di rumahnya, sementara yang lain di rumah warga ketika mengungsi,” kata seorang warga yang namanya tidak mau disebutkan.

TPNPB juga menyebutkan terjadi penangkapan terhadap warga sipil di Maybrat.

“TNI dan Polri menangkap warga sipil di Maybrat sembarangan, maka warga sipil ketakutan. Pengungsi dari beberapa kampung masih bertahan di hutan. Penangkapan warga sipil dilakukan, karena aparat TNI dan Polri tidak bisa tangkap pasukan TPNPB,” tugas laporan TPNPB Sorong Raya.

Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Berikut inisial nama-nama yang ditangkap, Risat Saa, Kepala Distrik Aifat, YS warga sipil, KB, MS, AA, SN, SS dan EA adalah ibu rumah tanggal.

Sementara, pemerintah Daerah Kabupaten Maybrat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengajak masyarakat di berbagai distrik dan kampung di Kabupaten Maybrat untuk menolak kehadiran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di seluruh wilayah kabupaten Maybrat karena hanya akan mengacaukan stabilitas keamanan.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

“Jadi apabila ada bapak bapak TNI dan Polri dalam jumlah yang banyak datang, jangan masyarakat berpikir macam macam. Mereka datang untuk berikan perlindungan, jaga masyarakat dari oknum oknum tidak bertanggung jawab,” kata Bupati saat mengunjungi kampung Kisor dan sekitarnya. Selasa (14/09/2021), sebagaimana dikutib dari beritaaktual.co.

Sebelumnya, Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari telah menerima informasi telah terjadinya kontak senjata antara pasukan gabungan TNI dan Polri dengan kelompok tak dikenal di hutan dekat Ibukota Kabupaten Maybrat, Kumurkek pada, Minggu (12/9/2021) sekitar pukul 11:30 wit.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

“Menurut laporan relawan kami, terdengar bunyi tembakan senapan (senjata api) selama hampir 1 (satu) jam. Belum diketahui apakah adanya korban pasca peristiwa kontak senjata tersebut. Sebagai Organisasi Non Pemerintah yang berfokus pada Penegakan Hukum dan Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), LP3BH Manokwari senantiasa mendesak pentingnya dihindari terjadinya kontak senjata secara terbuka diantara pasukan gabungan TNI dan Polri dengan kelompok sipil yang tidak dikenal tersebut,” kata Yan Christian Warinussi kepada suarapapua.com, Minggu (12/9/2021) dari Manokwari.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.