Menasse Bernard Taime: Sosialisasi Kampung Adat di Ifar Besar Tidak Tepat Sasaran 

0
458

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Ketua Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura, Menasse Bernad Taime menilai kegiatan sosialisasi kampung adat yang dilakukan di Ifar besar pada Selasa 29 November 2022 tidak tepat sasaran.

“Sosialisasi yang dilakukan di Obhe Nicolaas Joku itu berada di dalam wilayah kelurahan Sentani Kota, sedangkan sosialisasinya itu ke kampung adat ifar besar. Ini tidak tepat sasaran,” kata Menasse kepada suarapapua.com di Sentani, Kamis (1/12/2022).

Menurut ketua FKP ini, sosialisasi yang diselenggarakan itu tidak tepat sasaran, karena masyakarat yang jadi sasaran utamanya ada di kampung.

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

“Harusnya dilakukan di kampung ifar besar. Kalau seperti ini, hanya terkesan seperti Eforia saja dan yang penting kegiatan berjalan terus bikin laporannya,” ucap Menasse.

Bernad menambahkan, dalam sosialisasi kampung adat yang dilakukan itu, mereka yang dari kampung hadir juga terhitung sedikit

ads

“Yang ikut kegiatan semua ada 22 orang dan Yang dari kampung hadir cuman tiga orang saja jadi semua itu sia-sia, buang-buang uang,” jelasnya.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Bernad berharap agar kampung adat yang lan agar dapat melakukan sosialisasi itu di kampung.

“Sosialisasi itu langsung ke kampung duduk bersama masyakarat dan Ondo Hose agar masyakarat semua bisa mengerti apa itu kampung adat karena segala sesuatu harus di bicarakan di Obhe ,” jelas Taime.

Sementara itu, Orgenes Kaway, Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Sentani yang juga sebagai salah satu anggota DPR Papua, mengatakan sesuai dengan visi dan mis bupati Jayapura adalah kebangkitan masyakarat adat, sudah berlasung dan lebih khusus kegiatan KMAN, sehingga segala sesuatu harus di bicarakan di Obhe.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

“Obhe merupakan tempat dimana kita membicarakan segala sesuatu di situ, mau perang, mau kerja, mau bayar mas kawin, dan banyak hal. Hari ini mita mau bicara tapi tidak punya Obhe, kita mau bicara tapi kita duduk di hotel, hotel itu bukan tempat untuk bicara Masalah adat sehingga akan menyambung dengan apa yang kita canangkan,” kata Orgenes.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSampah Menggunung di Pasar Pharaa, Kadisperindag Turun Tangan
Artikel berikutnyaMarkas Polda Papua Tengah akan Dibangun di Kampung Karadiri II, Nabire Barat