Kantor Dipalang, Bupati Yahukimo Dijemput Masyarakat di Bandara

0
3083

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Pemalangan kantor Bupati Yahukimo beberapa waktu lalu karena penundaan pelantikan kepala suku dan satgas Yahukimo Bangkit, Abock Busup, bupati kabupaten Yahukimo dijemput masyarakat Kimyal di bandar udara Nop Goliat Dekai dan diantar ke kediaman Bupati, Jumat (17/2/2017) Pukul 16.00 WIT untuk menyelesaikan persoalan.

Morume Kea Busup, kepala suku Kimyal, mengatakan, penjemputan tersebut dilakukan untuk menghindari kemungkinan penghadangan dari massa aksi.

“Kami jemput bupati di bandara ini tidak ada niat lain. Tanpa emosi. Kami berniat baik. Kami jemput supaya bupati tiba dengan aman dan selamat, karena kemarin teman-teman kita dari suku Ngalik melakukan demo anarkis,” tuturnya di halaman kediaman bupati Yahukimo.

Kea menjelaskan, “Kemarin di kantor bupati saat demo, bupati diminta harus ada. Pada hari ini kehadiran bapak bupati takut dihalang oleh oknum yang kemarin melakukan demo. Jadi, kami jemput supaya beliau tiba di rumah dengan aman,.”

Ia berharap, kejadian serupa tak terulang lagi selama kepemimpinan Abock Busup dan Yulianus Heluka. “Ya, sekarang kan orang Kimyal dan Ngalik yang pimpin kabupaten Yahukimo. Bupati dan wakil juga harus kerja sama selama masa jabatan,” katanya.

ads
Baca Juga:  Amnesty Internasional: Pembebasan Pilot Philip Merupakan Momen Penting di Tengah Konflik di Papua

Sesuai data, ia mengaku sudah dua kali terjadi aksi demontrasi yang berakhir anarkis. “Teman-teman Ngalik melakukan demo anarkis terhitung sudah dua kali dari awal sampai sekarang,” kata Kea.

Oleh karena itu, bupati dan wakil bupati diminta segera melantik Satgas Yahukimo Bangkit dan Kepala Suku Yahukimo. “Harus cepat dalam waktu yang dekat, jangan janji di atas janji,” tegasnya.

Kepala suku juga menyarankan Kapolres Yahukimo mengamankan daerah. Karena saat fasilitas milik negara dirusak, justru dibiarkan.

“Orang yang merusak fasilitas publik sampai mengancam pemerintahan harus ditangkap dan diproses hukum. Jangan dibiarkan. Polisi harus menjalankan tugas keamanan dengan baik,” ujarnya di hadapan Kapolres.

Lanjut Kea, “Saya punya teman kepala suku, namanya Alpian Yalak yang sekarang hadir dengan kita ini pernah dipenjarakan karena perbuatannya merusak fasilitas negara dengan membakar gedung kantor bupati lama. Saya tidak menuntut, tetapi kemarin orang bikin rusak itu malah polisi tidak tangkap untuk diproses.”

Bupati Yahukimo di kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada warga yang bersedia menjemputnya dengan aman dari bandara hingga di kediaman.

Baca Juga:  Gedung Gereja Baru GKI Harapan Abepura Diresmikan

Bupati juga berjanji kepada masyarakat suku Ngalik akan bertemu langsung untuk membicarakan persoalan.

Beberapa persoalan yang dilaporkan, menurut bupati Busup, itu semua benar.

“Untuk Satgas, mulai hari ini siapkan persyaratan dan kumpul di Kesbangpol selama dua hari sampai terakhir lusa. Selanjutnya saya akan melantik saudara bersama kepala suku. Saat ini saya tidak bisa sampaikan waktunya,” kata bupati saat terima massa.

Mengenai pelantikan kepala dinas, ia menyatakan, tak ada diskriminasi. “Saya pikir sudah ada keterwakilan dari setiap suku, yang belum hanya dari Kimyal dengan Unaukam. Ya, ini juga terkait dengan adanya peraturan baru mengenai ASN (Aparatur Sipil Negara),” tutur Busup.

Sebenarnya, lanjut bupati, dalam pelantikan pejabat kemarin sudah ada keterwakilan dari setiap suku di Yahukimo.

“Yang kami lantik dengan jabatan sekretaris itu masih dalam proses tes sesuai aturan ASN. Setelah tesnya lulus, barulah dia akan jadi kepala dinas. Kalau kami tidak lantik atas nama sekretaris, bagian dana akan jadi susah di dinas terkait,” jelasnya untuk dipahami bersama.

Sementara itu, Yulianus Heluka, wakil bupati menyampaikan permohonan maaf kepada segenap masyarakat Yahukimo atas ulah sejumlah orang memalang kantor bupati.

Baca Juga:  PP PMKRI Mendesak Bawaslu dan DKPP Merespon Laporan MRP-BD Soal Kode Etik

“Sebagai senior dari adik-adik suku Ngalik, saya minta maaf,” ujar Heluka.

Wabup juga menanggapi tudingan soal tiadanya kerja sama antara dia dan Bupati. Kata Heluka, itu tidak benar.

“Saya dengan bapak Bupati selalu kerja sama, selalu koordinasi. Kami dua berkomunikasi lewat telepon, bahkan beliau kasih saya tugas dan saya pernah urus juga. Hanya, ungkapan tadi itu isi hati masyarakat. Jadi, kami terima karena itu tujuannya untuk Yahukimo semua to,” tuturnya.

Selama ini sejak dilantik menurutnya tidak ada jarak antara bupati dan wakil bupati.

“Saya dengan pak bupati ini ibarat suami dan istri. Satu paket. Kalau kejadian pemalangan kantor bupati kemarin itu mungkin ada setingan pihak ketiga atau orang yang tidak dapat jabatan dalam pelantikan yang kami lakukan. Nah, harapan kami agar semua orang jangan terpancing hasutan dan ajakan pihak tertentu,” ungkap Heluka.

Untuk diketahui, pemalangan kantor bupati Yahukimo telah dibuka pada Pukul 13.00 WIT.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaMeriahkan HUT HPMY di Yahukimo dengan Turnamen Sepakbola dan Volly
Artikel berikutnyaDikukuhkan, Pengurus DKC Deiyai Siap Susun Program Kerja