Uang Lembur Tidak Dianggarkan Pemda, Petugas Palang RSUD Yahukimo

0
2768

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yahukimo, dr. Rahel Madao mengakui, pemalangan RSUD Yahukimo yang dilakukan sejumlah petugas beberapa hari lalu lantaran uang lembur mereka tidak dibayar.

“Ya benar mereka lakukan itu saya tidak tahu, tetapi memang mereka lakukan karena tidak menerima uang lembur, karena anggaran untuk tahun 2018 tidak dianggarkan Pemda walaupun kami sudah ajukan,” kata dokter Rahel kepada suarapapua.com melalui telepon whatsapp dari Makasar, Rabu (25/7/2018).

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Rahel mengatakan, untuk honor bulanan dan pendapatan lainnya tetap dibayarkan seperti biasanya, namun yang dipersoalkan adalah uang lembur.

“Sebenarnya lancar-lancar saja, termasuk uang tunjangan lain, tetapi hanya uang lembur yang tidak diberikan, sehingga mereka lakukan aksi itu. Kami RSUD sudah ajukan, tetapi dicoret, sehingga kami tidak bisa buat apa-apa. Yang mereka tanya itu saja, jadi Pemda dalam hal ini Sekda mungkin bisa memberikan jawaban.”

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Dokter Rahel juga mengakui, uang lembur untuk tahun-tahun sebelumya berjalan lancar.

ads

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, Lewi Yando mengatakan, persoalan RSUD  Dekai bukan menjadi tanggunjawab pihaknya di dinas, karena sudah menjadi SKPD sendiri.

“Itu kan urusan RSUD, karena mereka sudah SKPD sendiri,” kata Lewi ketika dihubungi suarapapua.com via telepon seluler.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Sebelumnya, Jumat (20/7/2018) sejumlah petugas di RSUD Dekai gelar aksi protes dan memalang RSUD lantaran uang lembur untuk triwulan kedua tidak dibayar.

Aksi protes kembali dilakukan hari ini, Rabu (25/7/2018) sebagai bentuk kekecewaan karena belum dibayarkannya uang lembur tersebut.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaBupati Abock Ajak Pimpinan Umat Kristiani Perangi Miras
Artikel berikutnyaSeminar Lingkar Studi Papua: Orang Papua sangat Peduli dengan Pendidikan, Cita-Cita Awal Otonomi Khusus, Persoalan Kesehatan, Peran Media dan Entrepreneurship (Part 1)