JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Berdoa adalah bentuk komunikasi antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga sebagai bentuk permohonan, permintaan dan bahkan keluhan manusia kepada Tuhan sebagai pencipta.
Sebagaimana Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya ketika kembali dari Betania ke Yerusalem yang tertuang dalam Injil Matius, 22:21, “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”
“Jadi doa itu penting untuk berkomunikasi dengan Tuhan Allah yang telah menciptakan kita. Jangan dalam situasi genting dalam pesawat atau kapal baru berdoa – kalau begitu Tuhan juga akan abaikan kita karena kita juga abaikan Dia,” kata gembala Adolof Giban dalam kotbahnya dari Kitab Kisah Para Rasul 1:24 pada ibadah, Minggu (7/7/2019) di Jemaat Kingmi Sion Abepante.
Mereka semua berdoa dan berkata: “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini.” Kisah Para Rasul 1:24.
“Jadi Alkitab saja jelas tertulis tentang doa bahwa kita harus berdoa, maka dalam kesempatan ini saya ajak untuk kita selalu berdoa dalam situasi apapun yang kita hadapi,” ajaknya.
Ia juga berpesan agar setiap umat untuk selalu berdoa secara pribadi, keluarga tetapi juga secara umum dalam kesempatan-kesempatan tertentu.
“Saya perna mengalami ketika berdoa memohon kepada Tuhan, dimana pada tahun 1977 saya melayani di Ilaga, (Kabupaten Puncak), karena saya tidak berbahasa Lani, sehingga saya berkotbah dengan bahasa Silimo (Yahukimo). Namun karena saya berdoa setiap hari, akhirnya saya bisa berbahasa Lani dan saya mulai berkotbah dengan bahasa Lani,” katanya.
Serupa disampaikan, Pontius Omoldoman, yang menurutnya doa memiliki kuasa yang besar yang dapat berkomunikasi dengan Tuhan.
Ia mengatakan, doa adalah permohonan yang kapan saja bisa disampaikan kepada Tuhan.
“Bayangkan, kita sering di atas pesawat, tetapi kita lupa berdoa. Tetapi dalam situasi tertentu kita tiba-tiba menyebut nama Tuhan dan langsung berdoa. Ini bukti dimana sebenarnya doa sangat penting dalam kehidupan kita hari lepas hari,” pungkas Pontius.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Elisa Sekenyap