Kosapa dan Mahasiswa UGM Bikin Pelatihan Menulis Ilmiah untuk Mahasiswa

0
2343

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komunitas Sastra Papua (Kosapa) bersama mahasiswa Universitas Gajah Madah (UGM) yang sedang melakukan penelitian di Kota Jayapura telah melakukan penelitian penulisan karya tulis ilmiah untuk anak-anak muda Papua di Jayapura pada 1 Agustus 2019 kemarin. 

Menurut Hendrikus Yeimo, Koordinator Kosapa, pelatihan menulis tulisan ilmiah sangat penting untuk anak-anak muda Papua. Pelatihan tersebut dilakukan bersama Chenny Wongkar, mahasiswi fakultas hukum, Francceline Anggia, mahasiswi jurusan antropologi dan Fujuan Janatar, mahasiswa jurusan Psikologi dari UGM.

Hendrikus, yang juga jurnalis Surat Kabar Harian (SKH) Jujur Bicara di Kota Jayapura membeberkan, kegiatan tersebut dihadiri anak-anak muda Papua yang sedang menempuh pendidikan di beberapa kampus yang tersebar di Kota Jayapura.

Baca Juga:  Mahasiswa Yahukimo di Yogyakarta Desak Aparat Hentikan Penangkapan Warga Sipil

“Sebelum bikin kegiatan kami sudah sebarkan undangan untuk mahasiswa di kampus-kampus. Jadi yang hadir adalah mereka yang dapat undangan tersebut. Untuk kegiatan seperti ini akan kami lakukan lagi di waktu mendatang untuk memcau semangat menulis generasi muda Papua,” jelasnya kepada suarapapua.com di Jayapura.

Kata Hendrikus, Kosapa baru bikin pelatihan menulis tulisan ilmiah untuk pertama kalinya. Dari kegaitan yang pertama tersebut, kata dia, antusias mahasiswa/i tinggi sehingga banyak yang ikut pelatihan.

ads

“Saya rasa pelatihan seperti ini harus dilakukan ulang di waktu medatang,” kata Hendrikus Yeimo.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Chenny Wongkar mengatakan, pihaknya melakukan penelitian di Jayapura. Disela-sela aktivitas pribadinya yang padat bisa meluangkan waktu untuk membagi Ilmu kepada mahasiswa atas undangan dari (Kosapa).

Chenny mengatakan, karya tulis ilmiah dilakukan dengan cara meneliti fenomena yang menjadi subjektif materi atau sasaran penelitian, berdasarkan metodologi ilmiah.

“Karenanya tidak didasarkan kepada asumsi dan spekulasi yang belum teruji kebenarannya. Pada umumnya karya tulis ilmiah harus mencakup gagasan sebagai jawab solusi atas permasalahan yang diangkat,” ucap Chenny.

“Kami menyampaikan terima kasih juga kepada komunitas sastra papua yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, semoga kedepan tetap melakukan komunikasi,” katanya menambahkan.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Elias Gobay, salah satu peserta yang hadir dalam pelatihan tersebut mengatakan, ia senang dan berharap agar ada pelatihan serupa di waktu mendatang agar anak muda Papua bisa dan terbiasa menulis dengan data yang kuat sehingga bisa hasilkan satu tulisan ilmiah yang baik.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami dalam melakukan penelitian pada akhir studi kami. Tetapi juga dapat kami gunakan untuk melakukan  penelitian isu-isu yang menarik di tanah papua,” katanya.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPengurus Kampung di Paniai Keluhkan Pemotongan Dana Desa untuk Kopi
Artikel berikutnyaLibatkan Masyarakat untuk Melestarikan Hutan Mangrove Teluk Bintuni