JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Puluhan anggota TNI terpantau didrop ke distrik Homeyo dari Nabire dengan menggunakan pesawat Caravan. Diketahui pendropan pasukan itu dilakukan pada tanggal 18 dan hari ini tanggal 20.
Dari informasi yang dihimpun media ini, puluhan anggota TNI tersebut setelah tiba sedang tinggal di Koramil yang terletak di bandara Pogapa, distrik Homeyo, Papua.
Pada tanggal 18 aparat yang didrop dari Nabire dengan menggunakan pesawat Caravan sebanyak empat pesawat. Pesawat Caravan yang digunakan untuk drop anggota TNI adalah dengan kapasitas 11 penumpang, dan atau 9 penumpang jika tidak menggunakan tiga kursi paling belakang.
Jika dihitung dengan satu pesawat 11 penumpang, maka dengan empat flight tersebut telah drop 44 orang anggota TNI. Tetapi jika satu pesawat membawa 9 penumpang, maka telah drop 36 orang anggota TNI pada 18 Januari lalu.
Selain itu, terpantau pada hari ini telah melakukan droping anggota TNI lagi dari Nabire dengan menggunakan pesawat yang sama juga.
Ketua I anggota DPRD Kab. Intan Jaya, Marthen Tipagau saat dihubungi media ini membenarkan adanya pendropan pasukan TNI di Pogapa, Homeyo.
“Benar. Sudah ada pendropan pasukan TNI tanggal 18 dan tanggal 20. Mereka saat ini sedang tinggal di Koramil Pogapa,” ujarnya.
Menurut Tipagau, dari informasi yang ia dapat, semua anggota yang akan didrop ke Pogapa adalah sebanyak 100 orang.
“Jadi tidak tutup kemungkinan besok dan lusa juga akan didrop. Saya dapat informasi bahwa yang sudah berada di atas setengahnya. Jadi setengahnya lagi kemungkinan akan didrop besok dan lusa,” katanya.
Dengan melihat kondisi tersebut, Tipagau meminta agar aparat yang didroping ke Homeyo tidak menakuti masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan karena, ketika terjadi konflik di Sugapa, Ugimba dan Hitadipa, maka masayarakat kalau takut akan lari ke Homeyo, Wandae dan Biandoga. Untuk itu, ia meminta aparat untuk tidak melakukan aksi-aksi yang bisa membuat takut, lari dan mengungsi karena takut.
“Saya minta supaya aparat tidak bikin masyarakat takut,” katanya.
Kalau masyarakat takut, kata dia, masyarakat tidak bisa buat apa-apa karena tidak bisa lari ke Nabire dan lari ke Timika sebab Nabire dan Timika hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara. Tipagau juga meminta agar tidak takut dengan kehadiran aparat.
Pewarta: Arnold Belau