JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Papua Reggae Festival (PRF) ke-7 akan digelar 21-23 September 2020 dengan peserta 37 grup band. Ajang ini mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX tahun 2020 di Tanah Papua.
Thedy Pekei, koordinator Komunitas Rasta Kribo (KORK), saat jumpa pers di Cafe Sundshine Waena, Kota Jayapura, Sabtu (15/2/2020), menyatakan, para musisi Papua siap mendukung dan menyukseskan PON 2020 dengan terlibat dalam festival ini.
“Kita siap mendukung PON sebagai satu agenda nasional dengan menampilkan talenta yang dimiliki oleh anak-anak asli Papua, tanpa harus mendatangkan musisi dan seniman dari luar,” ujarnya.
Menurut Thedy, event sama sudah pernah diadakan sebelumnya dan ini tahun ketujuh. “Besok itu yang ketujuh dan pelaksanaannya menjelang PON. Kan Papua tuan rumah, jadi kami siap selenggarakan festival,” ucapnya.
Sejauh ini, kata Pekei, 37 grup band dari berbagai kabupaten telah terdaftar di panitia PRF ke-7. Grup band ini berasal dari Papua dan Papua Barat.
Hanya saja, pihaknya masih mencari sponsor dari berbagai kalangan termasuk para kepala daerah di Tanah Papua untuk mendukung festival ini.
“Beberapa hari lalu kami sudah audiens dengan bapak Walikota Jayapura. Beliau siap mendukung. Terus, kami juga bertemu dengan pemerintah kabupaten Jayapura. Di sana kami ketemu dengan ibu Sekda,” jelas Thedy.
Ia menambahkan, pada pembukaan PRF, Walikota dan Bupati Jayapura akan menyampaikan sambutan, mengingat pembukaan PON ini akan dilaksanakan di Jayapura. Sambil itu pihaknya terus melakukan pendekatan dan komunikasi kepada para bupati yang ada di Tanah Papua.
“Harapan kami ada kontribusi dari para kepala daerah, untuk mendukung PFR. Jadi, dalam kesiapan kami akan bertemu Kapolda Papua juga supaya festival kami tidak dinilai dari sisi lain. Kemudian kami juga dalam waktu dekat akan adakan pra-festival di kabupaten Jayapura,” tutur Pekei.
Sementara, Billy Trapico, pimpinan Trapico Rasta Band, mengatakan, pihaknya telah mendaftar untuk tampil di PRF dan siap menyukseskan sesuai arahkan dari pengurus bersama panitia festival.
“Ini kesempatan yang bagus, festival bersamaan dengan PON. Kami seniman Papua siap sukseskan PON,” ujar Billy.
Untuk itu, ia juga berharap agar didukung pemerintah dari setiap daerah di Provinsi Papua dan Papua Barat menyukseskan PRF ke-7 yang akan digelar di Lapangan Trikora Abepura.
“Supaya selama PON berlangsung, anak-anak Papua yang isi hiburan. Dan setiap grup yang akan tampil dengan musik reggae dapat mengangkat lagu-lagu dengan bahasa daerah yang ada di Papua,” ucapnya.
Malvin Yobee, manajer grup band Black United, menyatakan siap tampil di PRF ke-7 dalam rangka mendukung dan menyukseskan PON XX.
“Di festival nanti kami akan tampil dengan lagu-karya karya kami. Semuanya dalam bahasa daerah dengan versi reggae. Kami terus latihan walau banyak kendala karena memang tidak ada sponsor,” kata Malvin.
Albert Gendeguai, ketua Komunitas Anak Akustik Papua, mengaku sangat senang karena grupnya juga akan tampil pertama kali di PRF ke-7.
“Kami sudah daftar ke panitia, jadi kami akan tampil di festival ini pakai gitar akustik dengan lagu-lagu Mambesak. Festivalnya pasti meriah dengan dukungan pemerintah,” ujar Albert.
Pewarta: Alfredo Dodop
Editor: Markus You