Komunitas Disabilitas Mengaku Belum Diperhatikan Pemerintah

0
1353

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Komunitas disabilitas membutuhkan perhatian pemerintah dan semua pihak yang ada di Sorong, provinsi Papua.

Ibu Ningrum, aktivis disabilitas di Kabupaten Sorong, Papua Barat, saat kegiatan pentas ‘Mengenal disabilitas melalui seni” di alun-alun Aimas baru-baru ini, mengatakan, kaum disabilitas juga punya hak yang sama sebagai warga negara. Karena itu, pemerintah perlu melihat mereka dengan mata dan hati demi terwujudnya perubahan yang adil bagi semua warga negara.

“Kami mengajak semua komunitas termasuk pemerintah agar membuka mata dan hati untuk melihat para disabilitas di wilayah kota dan kabupaten Sorong, bahkan Sorong Raya secara keseluruhan demi mewujudkan perubahan yang adil bagi semua warga negara. Itu tidak gampang, tetapi pelan-pelan kita melakukan, pasti perubahan itu terjadi,” tuturnya kepada suarapapua.com.

Baca Juga:  C1 Pleno 121 TPS Kembali Dibuka Atas Rekomendasi Bawaslu PBD

Ibu rumah tangga yang kini berusia 45 tahun itu mulai membuka yayasan untuk disabilitas di Kabupaten Sorong pada tahun 2015. Melayani kaum disabilitas Papua dan non Papua. Hari-hari ia melakukan pendampingan bidang kesehatan, administrasi, dan kependudukan para disabilitas.

Untuk itu, pemerintah diharapkan memberi perhatian khusus kepada kelompok disabilitas sekaligus memperdayakan mereka karena telah ada Undang-undang nomor 08 tahun 2016 tentang hak-hak dan perlindungan disabilitas.

ads
Baca Juga:  12 Parpol Desak KPU PBD Tunda Hasil Pemilu Raja Ampat

“Mau tidak mau, suka tidak suka, pemerintah harus memberi pelayanan yang menjangkaui dan memberdayakan para disabilitas dengan peraturan itu,” ujarnya.

Sementara, Jefri Latumahina, salah satu kaum disabilitas yang juga hadir dalam kegiatan pentas, mengaku belum ada perhatian terhadap kaumnya selama ini.

“Kalau ada perhatian dari pemerintah boleh, itu harus serius lihat para disabilitas di Sorong, kota dan kabupaten. Kami juga warga negara, butuh perhatian,” kata Jefri.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Didemo, Ini Tuntutan Forum Peduli Demokrasi

Ayah Jefri asal Ambon, dan mamanya seorang perempuan Moi, Sorong. Punya talenta tersendiri. Ia suka bermain musik dan bernyanyi.

Siswa kelas 3 SMA itu merasakan kegembiraan yang luar biasa karena bisa hadir bersama teman-teman dari berbagai komunitas.

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaInkindo Launching Konsultan Muda Papua
Artikel berikutnyaMasyarakat Adat Perlu Pahami KEK