Hingga 2020 Belum Ada Jaringan Telkomsel di Arguni, Kaimana

0
1781

JAYAPURA,  SUARAPAPUA.com—  Masyarakat asal Arguni atas dan bawa, Kab. Kaimana, Papua Barat mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada jaringan telekomunikasi di kampung Arguni atas dan bawah untuk mempermudah komunikasi.

 Zubaer  Furu, Kepala Bamuskam Kampung Sumun Distrik Teluk Arguni Bawah mengaku kecewa dengan bupati Kaimana saat ini. Kata dia, meski sudah menjabat dua periode,  jaringan telkomsel belum masuk di dua distrik di teluk Arguni.

Hal itu bikin masyarakat sulitu mengakses komunikasi antar warga di kampung dan juga kabupaten.

“Matias sudah dua kali jadi bupati Kaimana. Setiap tahun, kami Musrembang, Musdi, Muskam, usulkan adanya jaringan Telkomsel di dua distrik di teluk Arguni, tapi usulan itu sudah masuk sampai mana. Tidak ada pembangunan di kampung ,” ungkapnya kesal.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Dia juga mengatakan, masyarakat di teluk Arguni sangat membutuhkan adanya kehadiran Telkomsel di distrik bahkan sampai di kampung-kampung. Mereka sering mengalami kesulitan ketika menyampaikan atau pun menerima informasi.

ads

“Kami di kampung sangat membutuhkan jariangan telkomsel. Selama ini kami sangat tertutup dengan dunia luar karena tidak bisa berkomunikasi dengan orang di luar kampung kami. Bahkan untuk komunikasi dengan anak-anak kami yang skeolah di luar kampung tidak bisa. Kami minta pemerintah bangun telkomsel di sini.”

Baca Juga:  Pemprov PB Diminta Tinjau Izin Operasi PT SKR di Kabupaten Teluk Bintuni

“Kami minta perhatian serius dari bupati.  Komunikasi ini sangat penting bagi masyarakat. Ini juga hak kami sampai saat ini belum dipenuhi oleh Bupati,” harapnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Rudy Masumbauw, perwakilan dari masyarakat dan juga pemuda. Dia mengatakan, dua distrik yang berada di teluk Arguni memang belum ada akses komunikasi. Dahulu, masyarakat menggunakan SSB namun sudah tidak berjalan lagi. Sekarang, masyarakat kesulitan dalam berbagi informasi yang sering terjadi di kampung.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

“Kami membutuhkan jaringan Telkomsel untuk komunikasi. Dulu, masyarakat pakai SSB. Masyarakat bisa sampaikan berita sakit atau meninggal atau informasi lain yang mendesak. Sekarang, SBB tidak ada. Orang mau sampaikan ada keluarga yang sakit. Harus bawa ke kota. Kita tunggu lama lagi. Pas mau bawa ke kota untuk berobat. Pasien meninggal di tengah jalan. Hal ini yang sering terjadi di masyarakat di teluk Arguni,” jelas Masumbauw.

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMahasiswa Unipa Berhasil Bikin Hand Sanitizer untuk Cegah Penyebaran Corona
Artikel berikutnyaThe Six Deiyai Anti-Racist Activists Will Be Free Next Week