BeritaPemerintah Papua Tak Boleh Lupakan Mahasiswa di Setiap Kota Studi

Pemerintah Papua Tak Boleh Lupakan Mahasiswa di Setiap Kota Studi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah daerah di Provinsi Papua seharusnya tak hanya membantu sejumlah asrama di Papua saja, karena mahasiswa-mahasiswi Papua di berbagai kota studi juga sedang mengalami kesulitan terutama bahan makanan dan data internet untuk kebutuhan proses perkuliahan secara online.

Hal ini dikemukakan Petronela Mote, wakil ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai (IPMANAPANDODE) Yogyakarta-Solo, menanggapi berbagai jenis bantuan yang disalurkan pemerintah daerah selama sepekan terakhir.

Menurut Petronela, para mahasiswa di luar Papua telah mengikuti pemberitaan di media online dan sosial media terkait penyaluran bantuan ke sejumlah asrama dan sekretariat ikatan-ikatan lokal yang ada di Papua.

Ia menilai hal itu terkesan tak adil karena pelajar dan mahasiswa Papua di kota studi lain tak merasakan bantuan serupa.

“Kami terharu dan memberikan apresiasi kepada bapak-bapak yang memberi bantuan bahan makanan ke beberapa asrama dan sekretariat paguyuban lokal di Papua dengan tujuan mengantisipasi dampak wabah Covid-19, supaya mahasiswa tetap di rumah dan tidak keluar cari makan sebagaimana yang diinstruksikan presiden,” tuturnya kepada suarapapua.com melalui pesan elektronik, Minggu (5/4/2020).

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Sejak 15 Maret 2020, presiden Joko Widodo mengumumkan untuk bekerja dan belajar di rumah melalui online.

Baca Juga: Lukas Enembe: Papua Tidak Lockdown, Hanya Pembatasan Sosial

Mote menganggap situasi berbeda yang sedang dihadapi mahasiswa Papua di setiap kota studi memang perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah karena terisolisasi berdampak pada kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tak hanya mahasiswa mahasiswa Papua yang menempuh studi di semua kota studi yang ada di Pulau Jawa dan Bali. Menurutnya, situasi sama juga dialami teman-temannya di Pulau Sumatera, Sulawesi maupun daerah lain di seluruh Indonesia.

“Mahasiswa Papua di semua kota studi membutuhkan uluran tangan dari pejabat publik di Tanah Papua. Kami juga anak-anak kalian yang saat ini sedang mengalami kondisi sangat buruk,” kata Mote.

Baca Juga: Pemkab Intan Jaya Diminta Perhatikan Mahasiswa di Indonesia

Senada, Paulus Tekege, sekretaris IPMANAPANDODE JogLo, mengatakan, anak-anak Papua di sana sangat kesulitan dalam mencari makan, karena banyak tempat ditutup. Beberapa lorong RT/RW dan lurah banyak melakukan lockdown, akibatnya mahasiswa Papua terkurung di rumah kontrakan, indekos, maupun asrama milik pemerintah daerah.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

“Kami sebagai mahasiswa tentu membutuhkan banyak kebutuhan seperti pulsa data internet untuk mengikuti kuliah dan tugas online, makanan dan minuman yang dibutuhkan setiap hari, pulsa listrik dan lain-lain,” bebernya.

Baca Juga: DAP Dukung Kebijakan Gubernur Papua Soal Covid-19

Paul juga meminta pemerintah Provinsi Papua, Pemda dan pejabat-pejabat Papua lainnya, agar memberi perhatian serius pada mahasiswa di luar Papua.

Ia mengaku sudah dua minggu lebih tinggal di indekos saja.

“Keluar cari makan, itu pun bila orang tua kami kirimkan. Kalau tidak, tahan lapar di tempat,” ucap Tekege.

Menyambung harapan dari seluruh mahasiswa-mahasiswi serta pelajar Papua dari berbagai kota studi, IPMANAPANDODE JogLo meminta pemerintah Provinsi Papua agar memberikan perhatian kepada mahasiswa-mahasiswi Papua di sana, tanpa pandang bulu.

Baca Juga: IMAPA Amerika-Kanada Minta Pemprov Papua Lockdown

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Mahasiswa Papua di provinsi Gorontalo juga menyampaikan harapan sama mengingat sulitnya mendapatkan bahan makanan lantaran semua kios dan toko ditutup sejak beberapa waktu lalu.

Ayub Adii, badan pengurus Ikatan Mahasiswa Pelajar Nabire, Paniai, Dogiyai, dan Deiyai (IMAPENAPANDODE) provinsi Gorontalo, mengabarkan, penutupan kios dan toko di sana sesuai instruksi pemerintah setempat sehubungan dengan mewabahnya Covid-19. Akibatnya, saat ini kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kami meminta perhatian dari pemerintah daerah Papua terutama para pejabat dari wilayah Meepago. Jangan lupakan kami di Gorontalo,” ujar Adii.

Baca Juga: Generasi Papua di Gorontalo Butuh Bantuan Pemda Wilayah Meepago

Bukan hanya generasi muda Papua yang terhimpun dalam IMAPENAPANDODE, kata Ayub, situasi sama sedang dialami seluruh mahasiswa Papua di seluruh Indonesia.

“Kami meminta pemerintah daerah Papua khususnya di wilayah Meepago agar segera mengalokasikan dana untuk menunjang kebutuhan kami para pelajar dan mahasiswa di provinsi Gorontalo,” salah satu dari beberapa kesepakatan dalam pertemuan, Minggu (5/4/2020) sore.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.