Umat Keuskupan Timika Diimbau untuk Berkebun

0
1556

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor marthen Ekowaibi Kuayo, Pr mengimbau agar umat Katolik di Keuskupan Timika kembali kerkebun.

Pastor Kuayo menjelaskan, Uskup Almarhum Mgr. Jhon Saklil Pr punya kata terakhir adalah sebagai gembala dia meminta untuk umat jangan jual tanah karena masyarakat Papua itu hidup dari tanah dan tidak akan hidup dari uang.

Ia menegaskan supaya, umat Katolik di Keuskupan Timika Jangan jual tanah Gerekan tungku api kehidupan, menghargai tanah, mengahargai alam  mengelola lahan yang ada. Gerakan tungku api oleh almhum itu sebagai ajakan yang bagus mungkin kata-kata terakhir sebelum beliau meninggal.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Saya mengajak umat keuskupan timika kembali ke ajakan Almarhum Mgr. John Saklil, Pr  seperti juga Yesus mengadakan perjamuan terakhir dia memberikan dirinya untuk sahabat murid-muridnya. Sama hal dimana almarhum mengajak umat keuskupan timika dan masyarkat Papua ntuk mengelolah tanah. Jangan jual tanah, tapi melindungi dan mengelolah,” tegasnya kepada suarapapua.com pada Senin, (27/4/2020) dari Timika, Papua.

Kata Pastor Marthen, Jadi kita melindungi tanah sekaligus kita diajak untuk mengelolah tanah.

ads

“Sebelum Corona ini tiba Uskup mengajak untuk mengelolah tanah dan saya rasa ajakan uskup ini pada saat situasi seperti sekarang ini cocok umat keuskupan timika untuk melanjutkan gerakan tungku api kehidupan, menelolah tanah yang sudah menjadi kata-kata terakhir uskup.”

Baca Juga:  Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Kabupaten Deiyai Siap Digelar

Baca juga: Melindungi Tanah dan Mengelolanya Sendiri, Merawat Kehidupan

“Saya mengajak siapa yang mencintai uskup, umat keuskupan timika dia harus mengelola tanah, dengan tidak menjual tanah,tetapi harus mengelolah tanah, melindungi tanah sebagai kepatuhan akan cinta kita kepada pesan uskup kita alm. Mgr. Jhon,” katanya.

Ia mengungkapkan, Gerakan mengelolah tanah ini sudah ada sejak tahun 2016. Tapi almarhum uskup sudah mengajak masyarakat sejak tahun 2010. D

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

ia mengajak dirinya sebagai gembala agar umatnya untuk bekerja kebun, menhargai tanaman lokal dan menghidupi dirinya dengan apa yang dikasih oleh Tuhan merupakan geraka yang dibangun oleh uskup.

“Dan gerakan bersama didalam pastoral itu dilakukan tahun 2016 di keuskupan timika dan ini sedang jalan. Jadi saya ajak semua umat di Kesukupan Timika supaya jangan jual tanah dan kembali berkebun. Lalu harus makan makanan lokal,” katanya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBupati Nabire Wajibkan Tiap Kampung Bangun Posko Covid-19
Artikel berikutnyaPMKRI Berharap, Bama Yang Disalurkan Pemkab Jayawijaya Sesuai Jumlah KK