Pasutri di Papua Disarankan Tunda Kehamilan di Masa Pandemi Corona

0
1598

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, Sarles Brabar, SE.M.Si mengimbau agar pasangan usia subur di wilayah Bumi Cenderawasih sedapat mungkin bisa menunda kehamilan di masa pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19.

“Karena resikonya tinggi bagi kesehatan ibu dan janin. Di masa Covid ini kan, semua orang butuh imun tubuh yang kuat. Resiko penularan wabah ini juga besar bagi ibu hamil. Sementara itu, jika hamil, mendatangi fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau Puskesmas juga beresiko tertular. Tetapi kalau yang sudah terlanjur hamil tidak apa-apa. Kita imbau yang belum agar mempertimbangkan untuk ditunda,” kata Sarles Brabar seperti dilansir papuabangkit.com pada Senin (11/05/2020).

Menurut Sarles, Badan Kependudukan Dunia United Nations Population Fund  (UNFPA) sudah memprediksi bahwa sejumlah kebijakan untuk memutus mata rantai penularan virus seperti penutupan wilayah (lock down), tinggal di rumah saja (stay at home), dan kerja dari rumah (work from home) berdampak pada tingginya angka kehamilan tiga empat bulan belakangan.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

“Diprediksi akan ada penambahan jumlah penduduk di masa Covid, ada baby boom. Di Indonesia sudah terjadi, seperti di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dan Nagekeo, NTT. Jumlah orang yang hamil naik seratus persen lebih. Ini yang kita kuatirkan kehamilan yang tidak diinginkan terjadi di Papua,” katanya.

Oleh karena itu, kata Sarles, Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) telah menginstruksikan kepada pihaknya untuk membangun kerjasama dan koordinasi dengan Ikatan Bidan Indoensia di Provinsi Papua dan kabupaten/kota untuk bersama-sama memberikan pencerahan dan pelayanan kontrasepsi jangka pendek dengan pemberian pil, suntik dan kondom.

ads
Baca Juga:  Diperkirakan Akan Ada Banyak Demonstrasi di Kaledonia Baru

“Kita inginkan kesehatan ibu dan bayi yang akan lahir. Kami tetap koordinasi dengan para bidan di kabupaten/kota. Juga kami beri bantuan berupa masker, sarung tangan, bahan makanan dan sosialisasi kepada para bidan dan masyarakat. Kami dari Provinsi tidak bisa turun langsung ke seluruh kabupaten karena kondisi transportasi penerbangan yang masih ditutup sejak 26 Maret hingga hari ini,” katanya.

Sebelumnya, Juru  Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) mengatakan pihaknya mendorong agar proses persalinan normal bagi ibu hamil di Papua dilakukan di Puskesmas untuk beberapa bulan ke depan.

Baca Juga:  Partai-Partai Oposisi Kepulauan Solomon Berlomba Bergabung Membentuk Pemerintahan

“Rumah sakit kita saat ini penuh dengan pasien Covid. Kurang lebih 640 pasien yang sedang kita rawat yaitu, 228 positif dan 412 Pasien PDP. Kami sudah dorong agar ibu-ibu hamil yang akan melahirkan, khususnya yang melahirkan normal di Puskesmas,” kata Sumule saat memberi keterangan pers secara virtual dari Posko Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Minggu (10/05/2020).

Berdasarkan data, orang yang positif terinfeksi Covid 19 di Provinsi Papua per 10 Mei 2020 menembus angka 308 orang, dimana 228 pasien saat ini sedang dirawat, 73 orang dinyatakan sembuh, dan 7 orang meninggal dunia. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga bertambah menjadi 2.908 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 412 orang.

Source: PapuaBangkit.com

VIAPapuaBangkit.com
Artikel sebelumnyaDinyatakan Sembuh, Satu Orang Pasien Covid-19 di Papua Barat Dipulangkan
Artikel berikutnyaBPP-HMKY Se-Indonesia Apresiasi Pemkab Yalimo