Setiap Sore Banyak Warga Lari Sore di Jembatan Youtefa

Foto Situasi Sore Hari di Jembatan Youtefa ( Hendrik Rewapatara -SP)

0
1489

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Warga Kota Jayapura memanfaatkan waktu pada sore hari saat diberlakukan pembatasan sosial dengan kerja di rumah untuk melakukan aktivitas lari sore di sepanjang jembatan Merah yang menghubungkan Hamadi dan Koya, Muara Tami.

Melly Soumilena, seorang anak muda yang dijumpai media ini saat dia berlari di jembatan merah mengatakan, berolah raga di luar rumah merupakan hal yang positif selama tetap jaga jarak untuk hindari penularan corona.

“Yang penting jaga jarak satu dengan yang lain. Karena virus ini tidak bisa menular lewat udara. Olahraga juga bagian dari menjaga stamina agar tetap bugar dan daya tahan tubuh baik,” terangnya kepada media ini di Jembatan Merah, tidak lama ini.

Baca Juga:  FI Gelar Layanan Kesehatan Mata Gratis untuk Masyarakat Sekitar Area Operasi PTFI

Melly punya alasan tersendiri untuk olahraga sore dengan lari di sepanjang jembatan. “Sa pikir aman kalau berolah raga di Jembatan Youtefa dan tetap menjaga jarak serta tidak berjabat tangan apabila bertemu dengan teman dan kerabat,” katanya.

Ia menyarankan agar orang-orang yang lari sore di jembatan merah maupun di mana saja selama masa pandemi corona agar tetap jaga jarak, tidak saling kontak fisik dan hindari kerumanan orang.

ads
Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

Roni Pawika, seorang dokter muda yang ditemui suarapapua.com mengatakan, lari sore atau pagi adalah hal yang baik untuk menjaga kebugaran tubuh. Senada dengan Melly, Pawika juga mengingatkan agar tetap menjaga jarak dan tidak kontak langsung dengan sesama.

“Olahraga juga satu kebutuhan. Yang paling penting itu sadar diri, tidak kontak fisik dan saling jaga jarak,” katanya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Selain itu, Silas Weyai yang ditemui suarapapua.com di jembatan merah mengatakan dirinya sering lari di sepanjang jembatan merah, tetapi hanya di saat akhir pekan dan hari libur.

“Saya pilih lari di sini karena pemandangannya bagus, jembatannya panjang, jadi kalau mau olahraga, bebas dan atur sesuai dengan kemauan. Saya tinggal di Hamadi. Saya sudah biasa lari di sini sejak belum ada corona,” katanya.

Pewarta: Hendrik Rewapatara
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBPP-HMKY Se-Indonesia Apresiasi Pemkab Yalimo
Artikel berikutnyaMahasiswa Intan Jaya di Jayapura Belum Dapat Bantuan dari Pemkab