Mahasiswa Bakar 1000 Lilin Untuk Tujuh Terdakwa Rasisme di Balikpapan

0
1427

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua Anti Rasisme gelar aksi pasang 1000 lilin untuk mendukung pembebasan 7 terdakwa rasisme di Balikpapan.

Selain dukungan kepada 7 terdakwa di Balikpapan, aksi itu juga sebagai bentuk dukungan terhadap seluruh tahanan politik di seluruh Indonesia.

Aksi itu dilakukan di depan auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua pada, Senin (15/6/2020).

Ones Samma, koordinator aksi menyampaikan apa yang dilakukan pihaknya merupakan suatu bentuk dukungan kepada 7 terdakwa rasisme di Balikpapan, Kalimantan Timur yang didakwa 5 hingga 17 tahun penjara.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Oleh sebab itu Samma mengatakan, kebenaran harus ditegakkan dalam kondisi apapun dan di manapun itu.

ads

“Kita punya semangat dan perjuangan menyala-nyala seperti lilin pada malam ini. Tanamkan apa yang teman-teman harapkan dalam mendukung terdakwa di Kalimantan maupun di seluruh Indonesia,” kata Sama.

Ia juga menegaskan agar tidak ada lagi kematian dalam penegakkan hukum di tanah Papua dan seluruh indonesia tanpa memandang suku, golongan dan ras.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Serupa disampaikan Ketua BEM Fakultas Ekonomi Uncen, Steven Gobai. Menurutnya, apa yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk dukungan doa dan harapan kepada 7 terdakwa.

“Kami lakukan aksi pembakaran lilin ini sebagai bentuk wujud doa serta harapan dari pada kami mahasiswa Papua kepada kaka-kaka korban rasisme di Kalimantan, serta korban rasisme di seluruh Indonesia,” kata Gobay.

Baca Juga:  Mahasiswa Papua di Sulut Akan Gelar Aksi Damai Peringati Hari Aneksasi

Ia juga mengatakan, sebagai dukungan, pihaknya akan melaksanakan ibadah bersama dalam waktu dekat untuk pembebasan 7 terdakwa di Kalimantan.

“Biarlah kuasa Tuhan yang terjadi terhadap ke 7 tahanan yang menjadi korban rasisme,” tukasnya.

Dalam aksi pemasangan lilin itu, semua mahasiswa yang hadir menggunakan baju hitam dan sebagian membawa poster kecil bertuliskan ‘bebaskan tahanan korban rasisme.

Pewarta: Hendrik Rewapatara

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaSoekarno, Hatta dan Benny Wenda: Jadi Pemimpin Setelah Lewati Penjara Negara Firaun
Artikel berikutnya1000 Warga Papua Barat Akan Segera Diberangkatkan