KNPB Balim: Kami Tidak Pernah Keluarkan Imbauan Demo Anti Rasisme Jilid III

0
1425

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Alchatib Hisage, Sekjen KNPB Wilayah Balim menegaskan bahwa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Balim tidak pernah membuat dan menyebarkan informasi dan imbauan tentang aksi anti rasis jilid III di Wamena, Papua.

“KNPB Balim secara organisasi tidak pernah keluarkan imbauan aksi anti rassime jilid III di wilayah Balim melalui undangan resmi maupun melalui grup WA seperti yang beredar akhis-akhir ini. Jadi kami minta seluruh rakyat Papua Barat tidak terprovokasi,” tegas Hisage kepada suarapapua.com dari Wamena pagi ini.

Hisag mengatakan, KNPB Balim menduga ada pihak yang bermain dengan tujuan agar Wamena tidak aman.

“Dugaan kami bahwa ini ada pihak-pihak lain yang tidak ingin Wamena aman, maka mereka itulah yang menyebarkan berita HOAX atau provokatif untuk mengkambing hitamkan KNPB dan ULMWP. Kami tidak kaget dengan berita provokatif model begini dan itu lagu lama,” kata Hisage.

Dia mencontohkan, seperti kasus kerusuhan Wamena 23 September 2019 yang lalu, anak-anak SMA yang buat aksi protes atas Ujaran kata Rasis oleh Ibu Guru SMA PGRI Wamena hingga jadi kerusuhan dan yang dituduh adalah KNPB sebagai dalang kerusuhan.

ads
Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

“Namun tak terbukti. Karena salah satu Pengurus KNPB Wilayah Balim Tuan Namene Elopere Ketua Diplomasi ditangkap dan ditahan namun tidak terbukti, maka dibebaskan dari tahanan Polres Jayawijaya,” jelasnya.

Maka, lanjut Hisage, apapun yang terjadi atas ini kami KNPB Wilayah Balim tidak bertanggung jawab dan jika terjadi hal-hal yang tidak inginkan bersama, maka pihak berwajib silahkan lacak mereka yang sebarkan info tersebut.

Pada prinsipinya, KNPB bukan melawan dan memusuhi manusianya yang berbeda Kulit, Rambut, Agama dan lain-lain.

“Tetapi musuh kami adalah sistem negara ini yang terbukti saat ini hukum rasis terhadap ke 7 tapol  salah satu contoh dari sekian banyak yang kami lawan, maka apapun alasannya hukum rasisme siapapun dia wajib melawan tanpa batas agama, golongan, rambut, warna kulit dan lain-lain,” ujarnya.

Berikut ini adalah informasi yang dibantah KNPB Balim:

Selamat Malam Komdan sehubungan dengan info in bahwa :

Rencana pada tanggal 17 juni 2020 akan adakan aksi demo besar2an dengan judul RASISME JILID III yang akan dilakukan serentak ditanah papua dengan dikomndai KNPB dan ULMWP di kota jayapura yang mengatasnamakan mahasiswa sehingga jika terjadi demo dan jayapura sudah melakukan aksi dengan masa yang besar itu merupakan tanda untuk semua wilayah2 yang ada di papua khususnya di pegunungan agar melakukan aksi besar2an juga.

Adapun hasil baket dengan jaringan sebagai berikut :

1). Demo tanggal 17 juni 2020 akan dikawali oleh KNPV dan ULMWP sehingga yang tampil depan adalah mahasiswa papua.

2). DOMINIKUS SORABUT selaku pengurus ULMWP wamena dan ketua DAP menyetujui untuk melakukan aksi demo tanggal 17 juni 2020.

3). Adanya rapat tertutup dari mahasiswa di wamena yang dipimpin oleh STEVEN WALELA dan DOMINIKUS SORABUT sehubungan dengan aksi demo rasisme dipegunungan yang berpusat di kabupaten jayawijaya.

4). Sasaran aksi demo adalah kantor bupati-kantor kejaksaan dan kantor pengadilan negeri wamena.

Saran.

1). Perlu diantisipasi aksi demo tanggal 17 juni 2020 karena aksi demo tersebut diberikan judul AKSI RASISME JILID III sehingga dikuatirkan akan terjadi seperti kejadian bulan oktober di wamena yang memakan korban baik materil maupun material.

2). Antisipasi pengumpulan masayang datang dari kabupaten luar seperti yahukimo-yalimo-tolikara dan lanny jaya dalam melakukan aksi tersebut.

3). Adanya dukungan dari KNPB dan ULMWP sehingga perlu diberikan penekanan dan pengawasan ketat terhadap merka.

4). Pengawasan anggota dilapangan perlu dijaga sehingga tidak terjadi perampasan senjata saat aksi demo..

Mohon ijin komdn…

Hisage menambahkan, dengan laporan seperti di atas ini,  sangat jelas siapa yang provokasi ini.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

“Kami menghimbau kepada seluruh rakyat Bangsa Papua Barat yang mendiami Wilayah Balim pada khususnya dan Wilayah Lapago agar mengkonsumsi berita harus selektif dan tidak mudah percaya. Pada prinsipnya kami sangat mendukung kawan-kawan kami yang ingin buat aksi bisu maupun doa serta dalam bentuk apapun terkait Hukum Rasis terhadap Ke 7 Tapol ini, agar segera dibebaskan tanpa syarat,” tegasnya.

Baca Juga:  KNPB Yahukimo Desak Komnas HAM RI Libatkan Stakeholder Investigasi Kasus Kekerasan di Tanah Papua

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSoal Pembunuhan dan Penganiayaan, KNPB Maybrat Bantah Tuduhan Polda Papua Barat
Artikel berikutnyaVictor Yeimo: Apakah Indonesia Rasis atau Penjajah akan Dijawab PN Balikpapan