Victor Yeimo Ajak Rakyat Papua Tolak Otsus Jilid II

0
2584

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Victor F Yeimo mengatakan, perjuangan rakyat West Papua saat ini adalah menolak paket Otonomi Khusus Jilid II yang dirancang Menteri Hukum dan HAM yang sebentar lagi ditandatangani Jokowi untuk diputuskan oleh DRP RI.

Menurut Yeimo, Isi dari revisi Otsus Jilid II tidak jauh beda; yang berarti tidak sama sekali memberi solusi atas kegagalan 20 tahun Otsus Jilid I, yakni penyelesaikan konflik politik yang berkepanjangan.

“Revisi UU Otsus Jilid II ini diam-diam dirancang tanpa konsultasi seluruh rakyat West Papua dan aktor konflik. Ini memang sifat lazim penguasa kolonial Indonesia; persis Pepera 1969 yang memilih segelintir orang Papua untuk melegitimasi permainan kotornya. Seperti itulah, Jakarta sedang gunakan segelintir oportunis LSM, Tokoh Agama, Adat, Akademisi, dan Elit politik Papua untuk setujui Otsus Jilid II,” tegas Yeimo kepada suarapapua.com pada Sabtu (27/6/2020).

Baca Juga:  Nomenklatur KKB Menjadi OPM, TNI Legitimasi Operasi Militer di Papua

Yeimo menegaskan bahwa rakyat Papua sudah tahu kelakuan jakarta yang latihan lain main lain, untuk itu rakyat Papua tidak akan menerima paket politik kolonial Indonesia.

“Sebagai bangsa yang waras, kita tidak akan menerima paket politik kolonialisme ini diteruskan diatas tanah air West Papua yang terus berdarah-darah. Sungguh kita lebih bodoh dari binatang bila membiarkan diri jatuh di dalam lubang yang sama. Kita telah saksikan sendiri 20 tahun Otsus, Papua hanya menjadi boneka permainan Jakarta. Tentu kita bukan boneka, juga bukan budak,” tegasnya lagi.

ads

Oleh sebab itu, menurut Yeimo, tugas rakyat West Papua saat ini segera mencatat, memantau dan menolak segala pergerakan segelintir oportunis yang sedang menutup akar konflik dan memelihara konflik melalui perpanjangan Otsus.

Baca Juga:  Direpresif Aparat Kepolisian, Sejumlah Massa Aksi di Nabire Terluka

“Tolak orang Papua yang mata hati nuraninya sedang tertutup nafsu uang, jabatan dan kekuasaan semata! Mulai saat ini, kita harus berani menolak tunduk pada bujuk rayu kolonial dan kapitalis. Kekuatan kita adalah solidaritas semua elemen rakyat Papua, Indonesia dan dunia yang nurani, nalar dan nalurinya bergerak maju untuk perubahan yang mendasar bagi pembebasan manusia tanpa batas. Kekuatan kita adalah kebenaran yang dinyatakan melalui perlawanan tanpa henti,” kata Yeimo.

Mantan Ketua KNPB Pusat ini mengatakan, perlawanan kita saat ini adalah perlawanan demokratis. Otsus bukan jawaban demokratik. Bukan penentu nasib bangsa yang terus bertikai atas dosa politik kolonialisme.

Baca Juga:  MRP dan DPRP Fraksi Otsus se-Tanah Papua Minta Jokowi Terbitkan Perppu Hak Politik OAP

“Perlawanan demokratis kita adalah referendum digelar agar rakyat bisa menentukan nasib politiknya sendiri; yang menjadi dasar utama membangun Papua yang bebas dari segala bentuk penindasan,” katanya.

Yeimo mengajar rakyat Papua untuk menolak Otsus yang dibuat Jakarta untuk memperpanjang pendudukan dan penjahahan Indonesaia di Tanah Papua. Referendum itu adalah tugas moral Indonesia dibawa hukum internasional yang harus segera dipenuhi bagi bangsa Papua.

“Itu juga adalah tugas perjuangan demokratik rakyat Indonesia yang sementara dipenjara oleh doktrin sesat “NKRI Harga Mati”. Untuk mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan. Mari bersatu tolak Otsus Jilid II, dan desak Indonesia gelar referendum sebagai solusi demokratis dan damai,” ajak Yeimo kepada rakyat Papua.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPer 26 Juni, 813 Pasien Covid di Papua Sembuh
Artikel berikutnyaSPH Sentani Menamatkan Tujuh Siswa Terbaiknya