MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Mnukwar telah memperingati hari bersejarah Bangsa Papua Barat atau Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik West Papua yang diproklamasikan tanggal 1 Juli 1971 tepat 2020 genap ke-49 tahun.
Kegiatan tersebut berlangsung dengan ibadah, Rabu, (1/7/2020) hingga berakhir pukul 15:30 WPB waktu setempat.
Alexander Nekenem, Ketua KNPB wilayah Mnukwar mengatakan, kegiatan yang dilakukan merupakan peringatan sejarah proklamasi lahirnya Negara Bangsa Papua Barat yang di lakukan parah pendiri bangsa terdahulu pada 1 Juli 1971 di Victoria perbatasan PNG di Jayapura.
“1 Juli 1971 adalah hari kemerdekaan Proklamasi Negara Republik West Papua sebagai hari spesial bagi seluruh rakyat bangsa Papua Barat. Dimana lahirnya suatu negara yang berdaulat untuk menentukan nasib sendiri di teritori West Papua yang di pimpin Seth Jafeth Rumkoren sebagai Presiden,” kata Alexander.
Alex mengatakan, dalam situasi apapun Sebagai anak penerus bangsa Papua Barat, tanggal 1 Juli adalah rutinitas memperingati hari ulang tahun.
“Terutama seluruh aktivis dan orang Papua harus di rayakan dimana saja dan kapan saja, sebagai bentuk ungkapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan dan pahlawan bangsa terdahulu,” imbuhnya
Selain acara Ibadah, dia menjelaskan juga bahwa pihaknya memberikan pemahaman perjuangan dan sejarah kepada para aktivis muda yang hadir. tetapi juga membicarakan kehadiran Otsus di Papua yang akan berakhir.
Kata dia, KNPB Mnukwar dan rakyat Papua menolak perpanjangan Otsus jilid II yang di rencanakan oleh menteri dalam negeri dan para elit politik kolonial Indonesia.
“Kami menilai selama Otsus berjalan. Banyak problema terhadap rakyat Papua antara lain pelanggaran HAM, ketidakadilan, pemerkosaan, perampasan dan dana Otsus pun tidak dirasakan oleh rakyat Papua hanya di nikmati para elit politik. Oleh sebab itu Otsus akan berakhir 2021 maka dengan tegas kami menolak Otsus plus jilid II dan segera memberikan referendum kepada rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua”, Tegasnya
Pewarta : Charles Maniani
Editor: Arnold Belau