Walhi Papua Bikin FGD Sikapi Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim

0
1549

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Papua mengelar Forum Group Diskusi (FGD) bersama mahasiswa di Jayapura untuk menyikapi isu lingkungan dan perubahan iklim di Papua.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mahasiswa yang dihadirkan dari kampus Uncen, Otow Geisler, Yapis Papua, dan USTJ pada Kamis (2/7/2020), di Hotel Grand Abe, Kota Jayapura.

Dalam diskusi tersebut Walhi menghadirkan 3 pembicara diantaranya, Frans Reumi (Akademisi Uncen), Naomi Marasian (Direktris PT. PPMA) dan Denny Yomaki (Direktur YALI Papua).

“Kegiatan ini kegiatan yang tertunda. Sebenarnya harus terlaksana di tahun 2019 tetapi mundur di tahun ini. Juga baru terlaksana karena tahun ini kami mengalami situasi Covid-19,” kata Hutri Jewi, penanggung jawab kegiatan.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Dia mengatakan, untuk memperkuat peran mahasiswa pada isu lingkungan dan perubahan iklim sangat penting, agar mahasiswa tidak hanya kuliah tetapi bisa berbicara soal lingkungan dan perubahan iklim.

ads

“Hari ini saya yakin para mahasiswa dikuatkan dengan materi dari narasumber yang diundang, untuk itu harapan kami bahwa dikembangkan usai mahasiswa selesaikan studi,” katanya.

Sebelumnya, kata dia, telah melakukan Mou dengan Uncen pada bulan maret. Rencana nya Walhi mau melakukan kuliah umum tetapi tidak terlaksana karena pandemi Covid.

Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Di tempat yang sama Wirya, aktivis lingkungan dari Walhi Papua mengatakan, kegiatan FGD dilakukan untuk membangun kesadaran kritis dari mahasiswa tentang lingkungan, perampasan tanah, dan eksploitasi alam bencana dan lain sebagainya di Papua.

“Dalam peta konsesi sudah jelas banyak perusahaan di Papua, kemudian berikut kaitannya dengan perubahan Iklim. Hutan Papua sebagai paru-paru dunia setelah hutan tropis di kongo dan Amazon. Tapi kedua lokasi ini sudah rusak,” jelasnya.

Lanjut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar bersama-sama dapat menjaga hutan di Papua sebagai paru-paru dunia.  Karena deforestasi dan izin-izin untuk perusahaan telah menyebabkan kerusakan lingkungan di Papua.

Baca Juga:  Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

Aiesh Rumbekwan, Direktur Walhi Papua dalam sambutannya mengatakan, kegiatan bersama mahasiswa untuk berdiskusi soal lingkungan tetap akan berlanjut.

“Saya harap ini bukan akhir karena ada banyak kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Yang penting mahasiswa ikut, karena advokasi itu sebuah gerakan tidak bisa sendirian. Untuk itu mari kita jalan bersama-sama,” kata Rumbekwan,

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSetelah Didakwa Makar, Fotografer dan Sineas Papua Divonis 10 Bulan
Artikel berikutnyaPenolakan DOB Mapia Raya Didukung MRP