Pemuda dan Mahasiswa Yahukimo Tolak Otsus Jilid II

0
1478

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Melihat isu perpanjangan Otonomi Khusus yang diperbincangkan oleh pemerintah Indonesia melalui menteri dalam negeri kemudian Otsus yang akan berakhir tahun 2021, pemuda dan mahasiswa asal Kabupaten Yahukimo menyikapi untuk tidak diperpanjang lagi di Provinsi Papua.

Hal itu disampaikan, Senin (6/7/2020), di Asrama Putra Mahasiswa Yahukimo, Prumnas III, Kota Jayapura.

“Kami pemuda dan mahasiswa dari Yahukimo, sekarang bersatu. Kemudian kami juga bersikap untuk tolok perpanjangan Otsus di Papua. Karena kami melihat selama Otsus ada di Papua tidak ada manfaat, yang ada hanya pertumpahan dara,” kata Albert Munggarur.

Ia menyampaikan, Otsus yang lahir hanya untuk memadamkan bara api perjuangan politik orang Papua untuk penentuan nasib sendiri dan setelah kehadiran Otsus pertama juga tidak berdampak baik terhadap rakyat Papua banyak tanah adat di rampas pelanggaran HAM terus terjadi.

Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

“Mama mama di pasar masih berjualan di emperan toko dan juga di pinggir jalan raya. 22 Tahun Rakyat Papua berjuang untuk tuntaskan kasus HAM berat selama masa Otonomi Khusus tetapi hasilnya nihil,” Katanya.

ads

Menurutnya, Klonial Indonesia tidak memiliki etika baik, namanya juga kolonial, apa kita masih mau kita rakyat Papua terus berharap kepada kolonial Indonesia yang cacat akan Penegakkan HAM di West Papua.

“Sudah saatnya rakyat Papua Barat nyatakan mosi tidak percaya kepada kolonial Indonesia yang gagal memanusiakan manusia Papua tetapi terus menyiksa dan menyengsarakan Rakyat Papua Barat,” katanya.

Dia menambahkan, Tolak semua paket kebijakan Politik kolonial Indonesia di West Papua termasuk Otonomi Khusus dan Otonomi Khusus Jilid II yang sedang dirancang oleh kolonial untuk memperpanjang penderitaan Rakyat Papua Barat.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Berakhirnya otonomi Khusus, 2021 mari Nyatakan Sikap dan Ambil alih kendali Hidup yang terus menerus diatur oleh kolonial Indonesia dan Kapitalis Global,” ucapnya saat membacakan statemen.

Sementara itu, mantan Narapidana Politik Papua, Linus Heluka juga mengatakan hal yang sama. Linus menilai otonomi khusus hanya membawa malapetaka bagi masyarakat Papua, sehingga ia tegas menolak kebijakan pemerintah RI yang bakal berakhir tahun 2021 itu.

“Saya tokoh Organisasi Papua Merdeka dan juga selaku eks tahanan politik Papua, dengan tegas menolak otonomi khusus jilid II, karena kalau ada otonomi jilid II lagi maka orang Papua yang sisa ini akan habis”, tegas Linus kepada media di Wamena, Sabtu (4/7/2020).

Implementasi Otsus selama ini, tidak berjalan sesuai amanatnya. Dia mencontohkan, banyak kebijakan pemerintahan di Papua yang masih terpusat di Jakarta. Bukan hanya itu, sejak bergulirnya Otsus, ada banyak kasus penangkapan, eksploitasi sumber daya alam yang merugikan masyarakat.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Kebijakan yang mau diambil oleh pejabat daerah dalam hal ini Gubernur Papua dan seluruh bupati di Papua, remotnya ada di Jakarta, jadi kebijakan yang diambil oleh pejabat Papua itu tidak ada apa-apanya.

Sikap Pemuda dan Mahasiswa Yahukimo

  1. Tolak Perpanjangan Otsus Jilid II
  2. Segera gelar Referendum di West Papua
  3. Jika Elit-elit Politik Papua adalah yang terlibat Dalam perpanjangan Otsus maka “Pengadilan Rakyat Menanti Anda”
  4. Orang Yahukimo yang bekerja di birokrasi Indonesia jika kedapatan terlibat dalam perpanjangan Otsus maka alam dan pengadilan rakyat di Yahukimo menanti anda

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaRaisa, Mantan Atlet Basket Nasional, Pemilik Usaha Party Planner
Artikel berikutnyaDesak Asosiasi Bupati Meepago Buka Akses Transportasi, Mahasiswa dan Masyarakat Datangi Kantor DPRP