JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa dan mahasiswi asal Papua yang melakukan eksodus dari luar Papua pada 2019 lalu telah memilih ketua baru. Yusni Iyowau dipilih jadi ketua umum baru.
Yusni Iyowau, ketua posko umum mahasiswa Papua eksodus menjelaskan, pemilihan tersebut dilakukan atas kesepakatan seluruh mahasiswa eksodus, karena kinerja ketua lama, Eko Philipus Koya tidak bekerja dengan baik.
“Setelah kami diskusikan dengan semua pengurus posko kami telah memilih pengurus baru. Alasan ini kami harus lakukan karena ada penilaian dari masing-masing posko bahwa pengurus lama tidak bertanggungjawab,” jelas Iyowau kepada suarapapua.com baru-baru ini.
Katanya, pemilihan ketua baru dilakukan bukan atas inisiatif pihaknya, melainkan berdasarkan penilaian khusus sejak September 2019.
“Belakangan masuk 2020 hingga sekarang penilaian mahasiswa badan pengurus tidak mempertanggungjawabkan, bahkan anggota posko mengeluh, tentang kinerja posko, bahkan nasib mahasiswa, akhirnya kami melakukan restruktur,” jelas Iyowau.
Setelah pembentukan ketua yang baru, kata dia, pihaknya akan melakukan beberapa agenda utama seperti melakukan pendataan mahasiswa yang kembali ke kota study, tetapi juga yang masih bertahan, hingga nasibnya pendidikannya seakan tidak sesuai harapan orang tua.
“Semua kami akan data dan laporkan, sekarang kami fokus untuk lengkapi struktur,” katanya.
Sementara itu, Rafael Yelemaken Wakil Ketua Posko Umum mahasiswa Eksodus mengatakan, hingga sampai sekarang mahasiswa masih bertahan dan tidak ke mana-mana.
“Dengan pengurus baru ini kami akan fokus agenda yang disepakati bersama dalam organisasi. Sehingga saya berharap kita berjalan sama-sama. Karena kita semua punya nasib yang sama. Sekarang kami adalah korban rasisme, kita harus sama-sama bersuara,” kata Yelemaken.
Untuk diketahui sekarang pengurus posko umum mahasiswa Eksodus diketuai oleh Yusni Iyowau, Rafael Yelemaken wakil, Kaitanus Ikinia Sekretaris, dan bendahara Awi Pahabol.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau
